Browse By

Tarbantin 2012: Ketika Sumbu Itu Habis

Ada kisah di Alkitab mengenai Samuel yang juga menempuh perjalanan. Samuel menjadi pemimpin perjalanan bagi bangsa Israel untuk mempertahankan kedaulatan umat Israel melawan penindasan Filistin. Di suatu tempat di antara Mizpa dan Yesana, Samuel dan rombongannya berhenti. Agaknya di situ Samuel pun membuat evaluasi dan menentukan orientasi perjalanannya serta mengkonsolidasi rombongannya. Lalu apa perasaan Samuel ketika ia melakukan hal itu? Menurut catatan Alkitab, “…Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya…, ia menamai Eben Haezer, katanya: Sampai di sini Tuhan menolong kita” (1 Samuel 7:12). Eben Haezer secara harafiah berarti “batu pertolongan”.

“Batu pertolongan” itu didirikan sebagai monumen peringatan kemenangan Israel terhadap Filistin. Pada saat itu, tentu masih banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh Samuel dan Bangsa Israel, tetapi “batu pertolongan” itu menjadi sesuatu tanda bahwa Tuhan sudah menolong mereka. Bahwa Tuhan peduli dan berdaulat atas seluruh umat pilihannya. Eben Haezer adalah sebuah titik perhentian di mana Samuel dan rombongannya mengaku bahwa Tuhan menolong perjalanan mereka. Dengan rasa terima kasih Samuel menyimpulkan evaluasi perjalanan, “Sampai di sini Tuhan menolong kita.”

Hidup adalah ibarat perjalanan. Pelayanan PMK ITB pun begitu. Ada saat atau momen di mana kita berhenti sejenak dan merenung tentang pelayanan yang sudah berlangsung selama kurun waktu ini. Eben Haezer! Sampai di sini Tuhan menolong kita! Itulah yang menjadi ucapan syukur kita di dalam pelayanan PMK ITB, yang Tuhan terus ijinkan ada dan memperlengkapi mahasiswa kristen di kampus ini. Begitu banyak persoalan yang kita lihat kini: tantangan keras terhadap proses pemuridan, materialisme, hedonisme, egoisme, pornografi, plagiarisme, semangat instanitas, semangat asal jadi dan masih banyak lagi–tentu menjadi tantangan bagi kita.

Tuhan yang sudah bekerja di masa lalu adalah Tuhan yang sama, yang akan terus bekerja untuk menuntaskan karya-Nya di dunia ini, di dalam kehidupan setiap kita, juga di dalam pelayanan mahasiswa. Pelayanan akan terus berjalan, tongkat estafet kepengurusan juga akan terus berganti tiap tahunnya, namun Tuhan tetaplah sama dan tidak berubah. Mari kita rayakan ulang tahun PMK ITB ini dengan ucapan syukur, sekaligus doa tulus kepada Tuhan, untuk terus bekerja di dalam pelayanan ini. Menghasilkan “pohon tarbantin Tuhan”, orang-orang yang siap membangun reruntuhan, yang siap mendirikan kembali tempat-tempat yang dahulu sunyi, dan siap membaharui kota-kota yang runtuh.

Sumber gambar :

www.theguardian.com/commentisfree/2011/dec/04/winter-darkness

dokumentasi pribadi di www.facebook.com

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.