Browse By

Apakah PLTMH itu?

Bagaimana Membangun PLTMH?

Konstruksi bangunan intake atau penyadap untuk mengambil air langsung dari sungai dapat berupa bendungan (intake dam) yang melintang sepanjang lebar sungai atau langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi bangunan bendungan. Lokasi penyadap harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi jika intake dibuat dengan sistem tanpa bendungan. Dasar sungai yang tidak stabil inudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah dibandingkan dasar bangunan intake; hal ini akan menghambat aliran air memasuki intake, khususnya saat terjadi sampah, pohon, dan batu-batuan yang terbawa air saat banjir. Untuk mencegah terjadinya erosi oleh air khususnya saat terjadi banjir, lebih baik dibangun bendungan kecil dengan struktur yang baik. Adanya bendungan yang kokoh juga mempermudah perawatan dan operasional PLTMH.

Pada dasarnya setiap pembangunan mikrohidro berusaha untuk mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit (power house) berada pada tempat yang serendah mungkin. Karena alasan keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit harus selalu lebih tinggi dibandingkan tinggi maksimum permukaan air sungai. Maksudnya di sini, walaupun saat banjir terjadi air dapat dikembalikan ke sungai dan turbin tetap dapat beroperasi. Peralatan dan perlengkapan juga tidak tenggelam karena banjir. Data dan informasi ketinggian permukaan sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan ketinggian lokasi rumah pembangkit.

Selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman dari banjir, saluran pembuangan air  harus terlindung dari gangguan, seperti sampah, pohon, atau batu-batuan. Disarankan ujung saluran pembuangan air ini tidak terletak pada bagian sisi luar sungai atau dibuat menghadap searah aliran sungai.  Tujuannya adalah agar erosi yang terjadi minimal dan saluran pembuangan dapat bebas membuang air limpasan dari turbin. Perlu diperhatikan, jangan sampai air dari turbin tidak dapat dibuang kembali ke sungai, karena akan merusak peralatan, khususnya turbin dan generator.

Air dari intake dialirkan ke turbin menggunakan saluran pembawa air berupa kanal terbuka atau pipa penyalur (penstock). Pipa penyalur menjamin debit air masukan selalu konstan dan tidak terganggu oleh sampah berupa daun atau ranting poho, namun harganya dan biaya perawatannya mahal. Kanal terbuka jauh lebih murah dibandingkan pipa, namun cenderung mudah terkena gangguan alam seperti sampah dan daun-daunan. Biaya perawatan kanal terbuka juga jauh lebih murah dibandingkan pipa penyalur. Namun, harus dipastikan semua peralatan ini tidak terkena banjir. Mengapa? Karena jika terkena banjir maka seluruh sistem akan mengalami gangguan yang akan memperpendek umur, khususnya untukk peralatan mekanikal dan elektrikal.

Jadi, tidak sulit bukan untuk membangun PLTMH? Mari kita sama-sama membangun kelistrikan di Indonesia.

Sumber gambar: energitakterbatas.blogspot.com

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2 3

6 thoughts on “Apakah PLTMH itu?”

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.