Browse By

Belajar Dari Yusuf

Di dalam hidup, manusia tidak akan terlepas dari pilihan-pilihan. Ada pilihan untuk memakai handphone A, ada pilihan untuk tinggal di daerah B, ada pilihan untuk pergi ke sekolah C, dan masih banyak lagi. Bahkan untuk tidak memilih juga adalah sebuah pilihan. Yusuf dan Yehuda juga dihadapkan pada pilihan. Yehuda memilih untuk berbuat dosa, sebaliknya, Yusuf memilih untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan.

Setiap pilihan punya konsekuensi atau resiko, Yusuf yang memilih untuk tidak berbuat dosa harus menanggung resiko dari pilihannya, yaitu dipenjarakan. Yehuda sendiri juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Tamar. Dunia sekarang ini juga menawarkan pilihan kepada kita, tetap hidup suci atau hidup dalam dosa. Banyak orang Kristen khususnya anak muda terjatuh. Berbuat dosa memang sangat menggiurkan dan menawarkan kesenangan yang instan. Kita memang sudah menjatuhkan pilihan yang sangat tepat untuk mengikut Yesus, namun itu belum cukup. Dalam 2 Petrus 1:10, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk berusaha sungguh-sungguh supaya pilihan kita makin teguh. Kita tetap fokus di dalam Tuhan, meskipun banyak godaan dan dosa yang ditawarkan ke dalam hidup. Makin teguh berarti kita makin siap menolak dosa-dosa itu. Dalam Ibrani 10:36, kita diajak untuk tetap tekun pada pilihan kita, supaya kita memperoleh apa yang dijanjikan oleh Tuhan.

Hidup adalah sebuah pilihan, hadapilah dengan keberanian. Dan, karena hidup adalah sebuah pilihan, maka tentukanlah pilihanmu dengan bijaksana.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.