Browse By

Interpretasi Copenhagen

Penutup dan Rangkuman Interpretasi Copenhagen

Ada dua buah fakta yang tak terbantahkan dalam teori kuantum. Pertama, saat mengamati elektron, elektron pasti ditemukan pada suatu posisi atau satu titik saja. Fakta kedua adalah persamaan Schrodinger yang sukses menjelaskan energi elektron dalam atom. Karena persamaan ini benar adanya maka kita juga harus menyetujui konsep superposisi.

Satu-satunya cara menghubungkan dua fakta ini adalah ide “menyusutnya sifat gelombang.” Ide ini terbukti sukses dalam menggabungkan dan menghubungkan dua fakta di atas. Lebih lanjut, kita kemudian juga bisa menghitung momentum dan energi dari elektron dengan persamaan Schrodinger. Jadi di atas teori, ide atau interpretasi ini tidak masalah.

Kita sudah belajar kedua hal berikut, “Penyusutan sifat gelombang dari elektron” dan “interpretasi probabilitas” yang adalah dua buah tiang utama dari teori kuantum. Beberapa tahun kemudian, Bohr dan murid-muridnya di Copenghagen mengumumkan Copenhagen Interpretation atau Interpretasi Copenhagen. Para murid Bohr, seperti Heinsenberg, Pauli, Dirac, dan lainnya terus melanjutkan penelitian yang telah dimulai Bohr dan di kemudian hari mereka sukses memberikan hasil yang lebih spektakuler. Hasilnya jauh melebihi apa yang telah dicapai Niels Bohr. Kita akan membahasnya dalam bagian selanjutnya.

Interpretasi Copenhagen

Interpretasi Copenhagen: Gambar sebelah kiri menunjukkan keadaan superposisi dari wave function. Karena pengamatan (measurement) dilakukan, kondisi superposisi runtuh dan menyusut, menjadi hanya sebuah kondisi (kanan)

Sumber Gambar : skepticsplay.blogspot.comkeadaan superposisi dari wave function

Perjalanan Sejarah Teori Kuantum 2

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.