Browse By

Diskusi dengan Dosen Pembimbing

Jangan Abaikan Diskusi dengan Dosen Pembimbing

Diskusi dengan dosen pembimbing

Diskusi dengan dosen pembimbing

Tanggal 14 Mei ketika sedang mengerjakan soal-soal ujian masuk S2 di Lab, tiba-tiba saya dipanggil oleh dosen pembimbing yakni Yamamoto dan Hirahara Sensei. Beliau berkata apakah saya berkunjung ke Lab Satou Sensei di Chiba University. Saya pun bercerita bahwa tanggal 2 Mei yang lalu saya berkunjung ke sana. Rupanya Yamamoto serta Hirahara Sensei bertemu dengan Satou Sensei di kongres asosiasi ilmuwan bidang listrik (Denki Gakkai) di Hiroshima. Di saat itulah Satou Sensei bercerita bahwa ada mahasiswa asing yang berkunjung beberapa hari yang lalu. Mahasiswa asing itu tidak lain adalah saya sendiri.

Waktu Yamamoto dan Hirahara Sensei mengetahuinya, mereka agak terkejut dan sedikit kecewa. Mereka mungkin merasa diabaikan dan tidak dianggap sebagai dosen pembimbing. Sebab saya berjalan sendiri tanpa diskusi dengan dosen pembimbing. Saya jelaskan bahwa sebetulnya saya ingin berdiskusi dengan Sensei mengenai program S2, tapi sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan dan suasana penelitian S2 di universitas lain. Untuk itulah saya berkunjung ke Chiba University untuk melihat dan memastikan, baru melapor dan diskusi dengan dosen pembimbing. Begitulah penjelasan saya pada Yamamoto dan Hirahara Sensei.

Ketika saya jelaskan alasannya, mereka nampaknya mengerti dan kekecewa mereka agak berkurang. Yamamoto Sensei menjelaskan agar sebaiknya diskusi dengan dosen pembimbing terlebih dahulu baru mengunjungi lab penelitian lain. Beliau beralasan, mungkin ada hal-hal yang bisa dia bantu untuk mempermudah usaha saya.

Mendengar hal itu saya sungguh terhibur dan sedikit menyesal mengapa saya melakukannya sendiri selama ini. Kalau menceritakannya lebih dulu, bisa jadi semuanya lebih mudah, begitu pikir saya.

Bahkan selanjutnya, hampir tiap hari Beliau memberikan pinjaman buku penuntun dan buku soal dan jawaban ujian masuk S2. Tidak hanya itu, dosen pembimbing saya juga mengecek pola kalimat bahasa Jepang dan isi “Shibou Riyuu” atau essai saya hingga 10 kali. Sungguh saya merasa sangat terbantu waktu itu.

Pentingnya Diskusi dengan Dosen Pembimbing

Melalui serangkaian diskusi dengan Yamamoto Sensei, saya jadi tahu mengapa langkah ini penting. Pertama, dosen pembimbing saat di S1 pasti menjadi penolong. Misalnya saja, seorang teman dari Kamboja yang bisa melakukan kunjungan ke Meiji University tanpa usaha apa-apa. Sebab Yamamoto Sensei mengerjakan semua korespondensi sampai membuat janji kunjungan dengan dosen Meiji University yang kebetulan adalah teman seangkatannya dulu. Yamamoto Sensei juga yang mengajarkan sikap ketika berkunjung dan tips-tips agar disambut dengan baik.

Yang kedua, kalau tema penelitiannya kebetulan sama, dosen pembimbing bisa menjadi sumber informasi tidak terbatas. Sebab dia pastinya tahu lebih banyak dan memiliki channel atau akses khusus ke dosen universitas lain. Dosen pembimbing juga bisa jadi sumber informasi bagaimana bentuk soal ujian tertulis, pertanyaan yang keluar saat wawancara, dan hal-hal praktis lainnya. Tentu hal ini sangat membantu bagi teman-teman yang ingin melanjutkan S2 di luar negeri.

Yang ketiga, kalau di universitas S1 yang sekarang ada program S2, diskusi dengan dosen pembimbing pasti sangat membantu ketika hendak kuliah S2. Dosen pembimbing yang akan menjelaskan prosedur, dokumen yang perlu disiapkan, tata cara hingga nanti bisa menjadi mahasiswa program S2 atau Master.

Demikianlah langkah untuk lulus ujian S2 yang kedua. Setelah mencari informasi dan mengumpulkan data, kemudian diskusi dengan dosen pembimbing, maka yang ketiga adalah berkunjung ke lab penelitian yang diinginkan.

Sumber Gambar : homepage3.nifty.com, http://office.uchida.co.jp/common/images/case/chiba/point_img_01.jpg

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.