Browse By

Persiapan Pelaksanaan Ibadah

Persiapan sebelum pelaksanaan ibadah

Agar acara yang dipimpin berjalan dengan baik, datanglah selambat-lambatnya 15-30 menit sebelum acara dimulai, guna melakukan persiapan kembali.

  1. Persiapan ruangan (pengaturan tempat duduk, tempat pembicara, mimbar, membuat poster dan spanduk, dll)
  2. Persiapan perlengkapan misalnya gitar, organ, mikrofon, papan tulis, alat-alat tulis, dll
  3. Persiapan lagu: lakukan persiapan bersama pemusik untuk memastikan kembali nada dasar lagu yang dinyanyikan
  4. Periksa kerapian anda. Berpakaianlah rapi dan sesuai kebutuhan saat itu. Dalam acara formal, pria sebaiknya menggunakan kemeja lengan panjang dan celana bahan bukan celana jeans, sedangkan wanita mengenakan blouse lengan panjang dan rok.
  5. Renungkan kembali lagu-lagu dan acara yang sudah disusun dan hafalkan.
  6. Persiapan diri. Sebelum acara dimulai berdoalah dengan pengurus atau panitia.
    Catatan : Dalam tahap ini perhatikan persiapan diri dalam hal kekudusan hidup. Adakah dosa yang masih mengganjal? Akuilah dan sesalilah di hadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Persiapan Pelaksanaan Ibadah

Persiapan Pelaksanaan Ibadah

Bagaimana Menguasai Suasana Pelaksanaan Ibadah?

Seperti disebutkan sebelumnya peran pemimpin pujian sangat mempengaruhi jalannya acara. Oleh karena itu sebaiknya pemimpin pujian sebaiknya memiliki dua hal penting berikut:

  1. Kerohanian yang baik, melalui penyerahan terus-menerus kepada pimpinan Roh Kudus.
  2. Keterampilan yang terus-menerus dikembangkan.

Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar pemimpin pujian bisa tenang dan mengendalikan suasana pelaksaaan ibadah.

  1. Melangkahlah dengan tenang dan yakin ke depan jemaat.
  2. Mencari tempat berdiri yang tepat, yang dapat dilihat oleh semua orang.
  3. Berdirilah tegak, jangan membungkuk, miring, atau bersandar ke dinding.
  4. Mulailah acara dengan terlebih dahulu memberi salam yang tulus dan sungguh-sungguh.
  5. Pandangan mata harus diarahkan kepada semua orang secara seimbang. Jangan bicara dengan dinding atau plafon.
  6. Jikalau ada koreksi atas acara, ambillah waktu pada permulaan acara. Kalau perlu mengatur tempat duduk jemaat, mintalah dengan sungguh-sungguh dan sopan.
  7. Berbicaralah dengan suara cukup jelas, tidak terlalu cepat atau lambat, jangan monolog tetapi dialog, dan memiliki intonasi suara. Selain itu, beberapa teknik berbicara yang benar adalah sebagai berikut.
    • Gunakan kata-kata yang efektif dan singkat dalam menyampaikan suatu pesan atau ajakan.
    • Pakailah bahasa yang formal untuk acara formal dan bahasa informal untuk acara informal (sesuaikan dengan suasana acara).
    • Hindarilah berbicara ketika jemaat sedang bernyanyi.
    • Memperhatikan tanda dinamik dalam setiap lagu.
    • Khusus untuk lagu berbahasa asing, gunakan lafal yang tepat.
  8. Mimik wajah harus baik. Resepnya: melupakan fokus pada diri sendiri (jangan self-centered).
  9. Bernyanyilah terlebih dahulu dengan irama/ nada lagu yang tepat, serta hayati syairnya dan nyanyikan dengan iman. Jangan pilih lagu yang tidak dikuasai.
  10. Bernyanyilah dengan aba-aba melalui satu/ dua tangan. Perhatikan birama lagu yang dinyanyikan.
  11. Bernyanyilah dengan memperhatikan respon jemaat. Tugas kita bukan bernyanyi solo tapi memimpin jemaat bernyanyi. Bila respon dari jemaat terasa kurang, carilah jalan keluarnya. Misalnya: memotivasi secara singkat (1-2 kalimat) untuk memuj Tuhan dengan sungguh.
  12. Dorong jemaat untuk menghormati dan menikmati hadirat Tuhan

Variasi dalam Memuji Tuhan dalam Pelaksanaan Ibadah

  1. Sambil berdiri (lagu penyembahan)
  2. Berpegangan tangan (Lagu persaudaraan)
  3. Pakai gerakan atau gaya (lagu persekutuan atau lagu penyembahan). Tapi harus perhatikan konteks, apakah hal tersebut biasa dilakukan di tempat itu.
  4. Tepuk tangan apabila cocok dengan lagu. Harap diingat bahwa tidak semua lagu tepat untuk ditepuk-tangani. Perhatikan juga, apakah hal itu biasa dilakukan di tempat tersebut.
  5. Minta vocal grup dan kesaksian pujian dari jemaat.
  6. Bernyanyilah dengan suara penuh, setengah suara, lembut, hummung, lambat-cepat, tanpa musik, hanya musik pada bagian-bagian tertentu.
  7. Menekankan/ mengulang dengan membacakan syair/ baris/ kalimat tertentu.
  8. Memparafrasekan lagu (khususnya lagu-lagu hymnal, parafrase lagu bisa sangat membantu jemaat memahami lagu).
  9. Memberi interpretasi lagu. Namun perlu diingat waktunya jangan terlalu lama.
  10. Menceritakan secara singkat mengenai lagu tersebut (bisa mendapatkan informasi dan buku-buku sejarah lagu).
  11. Menceritakan pengalaman pribadi terhadap lagu tersebut.
  12. Membacakan Firman Tuhan yang sesuai dengan lagu tersebut.

Kita telah melihat secara jelas bahwa menciptakan sebuah jemaat yang bernyanyi dengan baik bukanlah suatu hal yang mudah. Demikian juga untuk menjadi suatu pemimpin pujian yang kreatif dan baik, mantap dalam persiapan pelaksanaan ibadah. Banyak hal yang harus dilibatkan, baik secara rohani maupun keterampilan teknis. Berbagai usaha juga harus dilakukan. Persiapan yang matang pun menjadi keharusan. Semua hal ini adalah proses yang panjang, bukan dalam waktu singkat. Jadi, selamat berlatih dan selamat melayani. Selamat berjuang menjadi pemimpin pujian yang kreatif.

Sumber Gambar : s3.amazonaws.com/smart_events_production

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.