Browse By

Yesus Memulai Revolusi Anugerah Allah-Part 1

Revolusi anugerah Allah sebenarnya sudah dimulai saat Yesus datang ke dalam dunia. Bagaimana keadaan Bangsa Yahudi pada masa Perjanjian Baru? Kita dapat melihatnya dalam Injil, kisah-kisah perbuatan Yesus selama hidup di dunia. Bangsa Yahudi terang-terangan mempraktekkan sistem kasta agama, memisahkan perempuan, orang asing, orang miskin, dan budak dari ibadah dan penyembahan pada Allah.

Revolusi Anugerah Allah

Revolusi anugerah Allah

Revolusi anugerah Allah

Yesus lahir di saat Bangsa Yahudi tengah dalam proses pembersihan keagamaan. Orang-orang baru kembali dari pembuangan dan pasti membawa pulang kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik dari daerah tinggal sebelumnya, yang notabene adalah bangsa asing. Orang-orang Farisi kemudian membuat peraturan-peraturan untuk “membersihkan” atau “menjaga tetap bersih” orang-orang Yahudi itu. Misalnya: tidak boleh masuk ke rumah orang asing, tidak boleh makan bersama para pendosa, tidak boleh bekerja apapun pada hari Sabat, mencuci tangan tujuh kali sebelum makan, dan masih banyak peraturan lainnya.

Kemudian ketika terdengar kabar bahwa Yesuslah Mesias yang dinantikan itu, mereka semua kecewa dan marah. Sebabnya, Yesus terang-terangan melanggar peraturan yang ditetapkan oleh orang-orang Farisi. Yesus menyentuh orang sakit, Yesus membiarkan wanita pelacur membersihkan kaki-Nya dengan rambut, Yesus makan dengan pemungut cukai. Bahkan seorang pemungut cukai pun masuk ke dalam lingkaran 12 murid Yesus. Ada juga beberapa peristiwa saat Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Saat berpindah tempat dan mengajar, Yesus tidak segan-segan melewati tanah bangsa asing dan berbicara dengan orang-orang asing. Dia memuji iman seorang perwira Romawi dan mau masuk ke rumahnya menyembuhkan hambanya. Yesus menyembuhkan perempuan Kanaan. Yesus berbicara dengan perempuan Samaria. Perempuan yang ditolak orang Yahudi karena asal muasalnya, ditolak orang sekitarnya karena hidup pernikahannya, malah menjadi orang pertama yang Yesus injili. Dia juga adalah orang pertama kepada siapa Yesus menyatakan dirinya adalah Mesias. Dan diakhir masa hidup-Nya di dunia, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya, “Beritakanlah Injil kepada bangsa-bangsa lain, di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8).

Ya dengan begitulah Yesus sesungguhnya telah memulai revolusi anugerah Allah. Kalau dalam Perjanjian Lama, “Tidak untuk yang cacat. Larangan bagi yang najis.”, Yesus mengubahnya menjadi, “Kita semua adalah najis dan cacat, tapi Allah mengasihi kita apa adanya.” Inilah revolusi anugerah Allah itu.

Ya, Allah mengasihi kita apa adanya. Revolusi anugerah Allah telah berlangsung.

Artikel dalam Tema yang Sama

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.