Browse By

Yesus Memulai Revolusi Anugerah Allah-Part 2

Yesus selalu mendasarkan hidup dan pelayanan-Nya atas kasih dan selalu menunjukkan anugerah Allah bagi manusia. Hanya satu kali Yesus marah, yaitu ketika Dia menyucikan Bait Allah (Yohanes 2:13-25). Yesus membuat cambuk dari tali dan mengusir pedagang-pedagang dari Bait Suci. Dia menghamburkan uang penukar-penukar dan membalikkan meja-meja. Ada apa gerangan? Mengapa Yesus sampai sedemikian marahnya?

Yesus Memulai Revolusi Anugerah Allah

Yesus memulai revolusi anugerah

Yesus memulai revolusi anugerah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, arsitektur bangunan Bait Allah mempresentasikan langsung hirarki dalam bangsa Yahudi: bangsa lain dan orang-orang asing hanya bisa masuk sampai halaman luar. Yesus marah karena para pedagang-pedagang itu berjualan di halaman luar Bait Allah.

Yesus marah karena tempat yang seharusnya diperuntukkan bagi bangsa lain dan orang asing datang menyembah Allah malah diserobot pedagang-pedagang untuk berjualan. Yesus marah karena dengan begitu, orang asing tidak bisa datang beribadah kepada Allah. Para pedagang Yahudi itu secara tidak langsung menghalangi bangsa lain dan orang-orang asing untuk menerima dan merasakan anugerah Allah. Selain itu, Yesus marah karena mereka semua para pedagang-pedagang itu menghancurkan suasana hening dan tenang untuk beribadah.

Jadi kita sekarang paham mengapa Yesus begitu marah melihat keadaan Bait Allah. Dengan kemarahan-Nya, Yesus ingin menegaskan sekali lagi bahwa Bait Allah tidak hanya untuk tempat ibadah orang Yahudi saja, tapi teruntuk bagi semua orang yang ingin datang menyembah Allah. Yesus juga menegaskan bahwa semua anugerah khusus yang didapat Bangsa Yahudi pun diberikan untuk seluruh bangsa. Sejak saat itu Yesus memulai revolusi anugerah Allah. Anugerah Allah yang dilimpahkan bagi siapapun tidak terkecuali.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.