Browse By

Tag Archives: Selamat Tinggal

Belajar dari Raja Yoram

“Telah meninggal dengan tenang” “Telah kembali ke Rumah Bapa di Sorga” “Telah berpulangĀ  ke Rumah Bapa yang Kekal” Ya, tulisan-tulisan di atas sering sekali muncul di halaman-halaman koran, khususnya mengenai berita dukacita atau obituari. Apabila ada anggota keluarga yang meninggal, mereka dengan tulus menuliskan berita

Surgalah Rumahku yang Teduh

Sabtu kemarin adalah hari kematian Namboru saya. Biar saya jelaskan, di dalam adat Batak, Namboru adalah sebutan bagi seluruh saudara perempuan papa. Yang meninggal itu adalah kakaknya papa. Dan sebagai hula-hula, keluarga besar Sihombing turut serta di dalam seluruh prosesi adat kematian yang diadakan. Amangboru

Momentomori HKBP

Momentomori adalah saat di mana kita kembali merenungkan kembali mengenai hal-hal khusus yang telah terjadi di dalam hidup manusia. Hal-hal khusus ini antara lain kelahiran, kematian, pernikahan, kelahiran anak, wisuda, dan beberapa hal lain. Di akhir tahun gerejawi HKBP akhir November ini, saya kembali mengikuti

Akhir Sebuah Kisah

Sebuah kisah tentu ada akhirnya. Ada yang berakhir bahagia seperti kisah Cinderella, tetapi tidak sedikit pula yang berakhir sedih bahkan tragis. Kalau Anda diminta untuk memilih, tentu kita akan memilih kisah yang berakhir bahagia, apalagi kalau itu kisah hidup kita sendiri. Namun, sejujurnya, kita selalu

Jangan Menangis Lagi

Ada budaya di dalam Suku Batak Toba, yaitu ketika terjadi peristiwa kematian di tengah keluarga, maka setiap anggota keluarga satu persatu mulai dari keluarga dekat, saudara jauh, para kenalan, bahkan teman dan tetangga akan datang mendekat ke jenazah dan mengucapkan kata-kata. Hal ini masih teringat