Browse By

Wow, Sungguh Hebat! (2)

Singkat cerita, ibadah dimulai. Ada khotbah singkat mengenai Big Calling–panggilan besar. Panggilan besar nan mulia yang Allah berikan kepada orang-orang percaya, untuk menjadi saksi bagi karya besar Kerajaan Allah di dunia, menjadi pewarta kabar sukacita mengenai karunia Allah bagi seluruh umat manusia. Sedikit dibahas juga mengenai Hari Ulang Tahun DPA-GBI yang ke-40. Karya Allah yang sudah dinyatakan melalui DPA-GBI selama 40 tahun ini akan terus dinyatakan bahkan makin hebat lagi melalui pelayanan DPA-GBI.Acara ibadah perayaan Ulang Tahun DPA-GBI selesai sekitar pukul 20.00. Selanjutnya, ada acara-acara perayaan yang sudah dipersiapkan. Di bagian inilah, saya menerima hadiah dari Lomba Cerpen yang sudah saya ikuti leih dari sebulan yang lalu. Saya dan para pemenang lainnya diundang naik ke panggung dan menerima piala tanda kemenangan. Turun dari panggung, kami menerima hadiah berupa uang dari panitia acara BIG Award. Acara terus berlangsung, ada persembahan pujian, penganugerahan BIG Award kepada orang-orang yang dapat berkarya maksimal di dalam bidangnya masing-masing, dan ditutup dengan prosesi tiup lilin dan potong kue sebagai penanda perayaan ulang tahun ke-40 DPA-GBI.

Seluruh acara selesai pukul 21.50, di mana kami semua langsung menuju mobil dan kembali pulang ke Rawamangun. Kondisi fisik yang menurun begitu menyergap saya malam itu. Namun, perjalanan pulang dari Central Park menuju ke Rawamangun melalui Tol Tanjung Priok–Cawang memberikan saya semangat dan kekuatan baru saat mengingat masa-masa dahulu saya melewati jalur yang saya. Melihat Pantai Ancol, Seaworld, Pelabuhan Tanjung Priok, Mall Artha Gading, dan by-pass Ahmad Yani, hingga jalan Pemuda melontarkan saya pada kenangan-kenangan indah ketika saya melewati tempat-tempat ini di masa lampau. Malam itu, kami menyempatkan diri untuk makan bersama di daerah Terminal Rawamangun, sebagai perayaan kemenangan saya dan Ci Betty di dalam Big Award. Tengah malam, sekitar 23.30, kami makan nasi goreng bersama. Ada gelak tawa dan candaan yang muncul di tengah rasa lelah dan lapar yang kami rasakan. Keakraban muncul di antara kami malam itu di daerah Rawamangun yang menyimpan banyak memori indah.

Malam itu, kami berpisah. Yang tinggal di daerah Rawamangun melanjutkan perjalanan dengan Ko Tonny, sementara yang tinggal di daerah Kranji melanjutkan perjalanan bersama Ko Yanto. Sepanjang perjalanan itu, saya sempat juga bercengkerama dengan Ribka, Wenny, dan juga Kak Ester. Hari yang panjang dan melelahkan, tetapi tidak sebanding dengan kebahagiaan yang saya rasakan malam itu–bahkan sejak pagi hari.

Melalui kebersamaan kami malam itu, saya merasakan betapa Tuhan Yesus mengasihi saya. Juara kedua dalam Lomba Cerpen hanyalah bagian kecil dari salah satu pengalaman terindah yang saya miliki dan rasakan malam itu. Bagian besarnya adalah saat saya dapat merasakan kasih Tuhan Yesus melalui orang-orang yang mengasihi saya. Teman, sahabat, bahkan orang lain yang begitu mengajari saya untuk selalu bersyukur atas kasih Tuhan Yesus. Cerita hidup dan karakter mereka memberikan saya wawasan baru dalam menjalani kehidupan ini. Saya amat bersyukur memiliki orang-orang yang mengasihi saya bahkan mau berbagi cerita dan pergumulan hidup dengan saya.

Wow, sungguh hebat! Semuanya memang indah! Sekali lagi: Memang indah! Pengalaman hidup ini akan selalu indah dan menyenangkan ketika Tuhan Yesus selalu ada di dalam hati dan kehidupan kita. Tuhan Yesus Memberkati.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.