Saya sungguh kagum dengan pengaruh yang diberikan ibu saya, terhadap saya dan adik saya. Tidak banyak banyak peran yang menuntut pengorbanan dan ketekunan diri serta komitmen tanpa pamrih, seperti peran yang dimiliki oleh seorang ibu. Saya tahu dengan pasti bahwa karakter dan iman saya dibangun oleh ibu saya. Masih teringat cerita ibu, ketika kami masih kecil, ibu membawa kami ke sekolah minggu. Kami diajak untuk bertepuk tangan dan bernyanyi. Kadang saya yang diam, jadi ibu berada di belakang saya, merangkul dan menepukkan tangan saya, begitu juga sebaliknya. Ibu jadi kerepotan saat itu.

Hadiah Terindah dalam Hidup

Pengalaman ini mengingatkan saya kepada betapa besarnya hadiah terindah yakni kasih Tuhan Yesus di dalam hidup saya, salah satunya berasal dari ibu saya sendiri. Ibu telah menjadi bagian yang amat penting di dalam kehidupan kami–saya dan adik saya. Saya sadar bahwa rasa tanggung jawab dan karakter Kristen yang saya miliki sekarang semuanya itu diusahakan oleh ibu dengan kerja keras. Tinggal jauh dari orangtua tidak lantas membuat semuanya usaha dan kerja keras ibu menjadi terlupakan, malahan semakin saya kenang.

Selama kami SMP dan SMA, kami harus berangkat pagi hari sekali. Ibu selalu bangun pagi hari sekali dan menyiapkan sarapan sekaligus bekal bagi kami. Saat kuliah sekarang, saya mungkin tidak akan kembali mengulang pengalaman itu. Kemandirian kami juga dibentuk melalui didikan ibu, kami diberi tanggung jawab untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa melupakan kewajiban utama kami, yaitu belajar.

Hadiah datang dan pergi, tetapi orang-orang yang Anda kasihi dan yang mengasihi Anda adalah yang hadiah yang terindah dan terpenting dari semua.

Sumber Gambar : jesusisthegift.com

Recommended for you