Browse By

Hachi’s Story

Pada awalnya, saya sangat heran mengapa banyak orang Jepang yang memiliki binatang peliharaan. Dari yang saya ketahui di internet, memiliki hewan peliharaan di Jepang akan sangat rumit, menyusahkan, bahkan menguras uang yang tidak sedikit. Tapi, setiap pagi dan sore hari, di sepanjang jalan, orang-orang sering berjalan kaki sambil membawa peliharaannya. Dari pengamatan saya, anjing adalah binatang yang paling sering dijadikan hewan peliharaan. Awalnya saya bingung, kenapa ya?

Hachiko in shibuya

Hachiko in shibuya

Sampai akhirnya, seorang teman asal Malaysia menceritakan pengalamannya pergi ke stasiun kereta Shibuya. Stasiun ini masih terletak di kota Tokyo, cukup dekat dengan stasiun Shinjuku, yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Shibuya??? Saya jadi teringat satu cerita yang dulu pernah  saya dengarkan,  dulu sekali saat masih sangat mengharukan menurut saya.

Dulu kala, pada abad awal abad ke 19, hiduplah seorang dosen universitas di Jepang. Dia diberikan anak anjing dan dinamainya Hachi. Setiap hari, saat hendak pergi bekerja, dosen dan Hachi pergi bersama ke stasiun Shibuya. Setelah sang dosen naik kereta, Hachi pun pulang ke rumah. Saat sore hari, Hachi datang ke stasiun Shibuya, menunggu tuannya pulang dari bekerja. Kemudian, mereka pulang ke rumah bersama-sama. Begitu setiap hari.

Tapi suatu hari, saat sedang mengajar di universitas, sang dosen mengalami serangan jantung, dan pada akhirnya sang dosen meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Semua orang merasa sangat sedih kehilangan dosen tersebut. Tetapi Hachi tidak mengerti. Hachi tetap setiap sore datang ke stasiun Shibuya dan menunggu tuannya datang. Musim semi berlalu. Musim panas datang. Musim gugur datang. Dinginnya salju juga menyengat kulit. Namun Hachi tetap datang ke stasiun Shibuya setiap sore, menunggu tuannya pulang dari bekerja. Begitulah yang terjadi selama sepuluh tahun. Orang-orang di stasiun yang melihat Hachi seringkali memberinya makan.

Hingga pada akhirnya Hachi meninggal, dia tidak meninggal begitu saja. Namun memberikan kesan kepada semua orang. Kesan yang sangat mendalam. Oleh sebab itulah di depan pintu timur stasiun Shibuya, didirikan patung Hachi. Sampai kini, patung itu masih ada dan mengingatkan akan pentingnya dan berharganya kesetiaan. Dari Hachi, kita dapat belajar pentingnya kesetiaan dalam hidup ini. Kesetiaan pada orang yang kita cintai dan terlebih lagi kesetiaan kepada Allah.

Setialah sampai mati
Karena Tuhan Yesus setia Dia sampai mati
Apakah jawabanmu untuk kasih setianya
Setialah
Setialah sampai mati

Hachi’s Story

ハチは子度もの犬です。大学の先生が、ハチをもらいました。ハチ と先生は、一緒に遊びます。一緒にお風呂にひります。一緒に寝ます。先生は、毎日、大学へ行きます。ハチは、あさ、せんせいと一緒に駅へ行きます。先生は渋谷駅で電車に乗ります。「ハチ、いってきます」「ワンワン」ハチは、うちへ帰ります。ハチは、夕方、渋谷駅へ行きます。先生が、電車を降ります。「ハチ、ただいま」「ワンワン」ハチはうれしいです。ハチと先生は、一緒にうちへかえります。

そのひも、ハチ葉、朝、せんせいといっしょにしぶやえきへいきました。「ハチ、いってきます」「ワンワン」先生は、大学へ行きました。先生は、その日、大学で直れました。そして、大学から病院へ行きました。先生は、もう、帰りません。せんせいわ、もう、いません。でも、ハチは、それがわかりません。ハチ葉、毎日、夕方、渋谷駅へ行きました。そして、先生を待ちました。電車が着ます。先生は帰りません。また、でんしゃがきます。せんせいはかえりません。

夏が着ます。秋が来ます。冬が着ます。そして、春が着ます。雨が降ります。ゆきがふります。かぜがふきます。ハチ葉毎日、夕方、渋谷駅へ行きます巣。せんせいをまちます。せんせいわかえりません。ハチ葉、十年、毎日、渋谷駅へいきました。いましぶやえきまえにハチの像があります。

Recommended for you

3 thoughts on “Hachi’s Story”

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.