Browse By

Kebebasan yang Berbahaya

Sejarah membuktikan bahwa kebebasan amatlah berbahaya di tangan orang-orang yang tidak tahu bagaimana menggunakannya. Ada berbagai kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang memiliki efek memilukan bagi kehidupan manusia. Itulah sebabnya kawat duri, jeruji baja, dan tembok beton digunakan untuk mengurung para pelaku kriminal. Harapannya, mereka dapat menyesal atau jera dan tidak lagi menggunakan kebebasan yang dia miliki untuk merugikan orang lain. Kebebasan yang tidak diawasi akan menjadi kebebasan yang “kebablasan” dan menimbulkan kekacauan besar.Sama halnya dengan kehidupan orang-orang percaya. Kita telah bebas dari kutukan, hukuman, dan tekanan dari rasa bersalah. Ketakutan, kecemasan, dan rasa bersalah telah diganti dengan kedamaian, pengampunan, dan kemerdekaan. Siapakah yang lebih bebas daripada orang yang jiwanya telah dibebaskan? Namun, di sinilah kita–orang-orang percaya sering gagal. Terkadang kita menikmati kebebasan untuk hidup seenaknya, atau menganggap apa yang Allah percayakan sebagai miliki pribadi. Kita terjebak dalam hidup yang hanya menyenangkan diri sendiri. Kita juga terjebak dalam hidup untuk keuntungan diri sendiri–bagaimanapun caranya.

Apa yang Firman Tuhan katakan soal kemerdekaaan–khususnya soal kemerdekaan atas dosa?

“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13)

Menggunakan kebebasan untuk melayani sesama adalah sikap yang tepat menurut Firman Tuhan. Seperti api yang menyala di tengah hutan, kebebasan tanpa batas amatlah berbahaya. Ia dapat membakar dan menimbulkan kerusakan hebat. Namun, jika api itu dapat dikontrol, api itu dapat digunakan untuk memasak dan menghangatkan badan. Kebebasan yang dikontrol dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Selamat Ulang Tahun Indonesia.
-Dituliskan seminggu setelah kemerdekaan Indonesia, sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan Yesus, Sang Pemberi Kemerdekaan Abadi.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.