Browse By

Aku Yakin akan Masa Laluku!

Sering dikatakan bahwa pengalaman kita dalam kehidupan ini dapat membuat kita jadi pahit hati atau menjadi lebih baik. Jika kita mengizinkan Allah masuk ke dalam pengalaman-pengalaman itu dan belajar untuk mencari dan menerapkan pesan-pesan-Nya kepada kita, kita akan selalu menjadi lebih baik. Dengan cara itu kita dirancang oleh perjalanan melewati hidup ini.

Apa artinya “lebih baik?” Dalam arti keseluruhan, itu berarti seperti apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 8:29, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Itulah sasarannya–menjadi dewasa, stabil, kudus, dan berbuah seperti Yesus sendiri. Kehidupan kita adalah sebuah perjalanan menuju keserupaan dengan Kristus. Dan dari sudut pandang perjalanan itu sendiri, Alkitab menyediakan kekuatan yang memberi kita kepercayaan tentang masa lalu dan masa depan dari perjalanan itu.

Belajar dari Masa Laluku

Kita bisa belajar dari Raja Daud. Daud menulis Mazmur 139 sebagai suatu perenungan tentang pengenalan Allah. Ia ingin agar Allah menyelidiki hatinya dan melihat apakah ada sesuatu yang serong dari jalannya (ayat 23-24). Selanjutnya, ia tahu bahwa Allah dapat melakukan itu karena Allah berada di mana pun dan mengetahui segalanya. Allah yang Mahatahu itu juga mampu melihat kita jauh sebelum kita ada di dunia ini, “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk sebelum ada satu pun dari padanya,” kata Daud dalam Mazmurnya.

Daud meyakini bahwa Allah mengetahui tentang dirinya, tentang masa waktu hidupnya–jumlah dari keseluruhan hari hidupnya. Ini pun yang seharusnya menjadi dasar kehidupan. Saya dapat memercayai kenyataan bahwa Allah mengetahui masa laluku begitu juga dengan masa depanku–naik turunya perjalanan melewati kehidupan.

Dari sudut pandang masa laluku, saya dapat memercayai Roma 8:28, “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Apakah Allah telah merencanakan semua peristiwa dalam hidup kita atau tidak, kita tahu bahwa Allah dapat memakai itu semua untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Jadi ketika melihat ke masa depan, Allah mengetahui hari-hari kehidupan kita sebelum mereka terjadi. Dan melihat ke belakang, Allah memakai semua hari-hari masa laluku dalam hidup kita untuk mencapai sasaran atau menjadi seperti Yesus. Dia yang memberikan kita kepastian akan sebuah masa depan yang pasti mendatangkan kebaikan bagi kita.

Terimakasih masa laluku

Terimakasih masa laluku

Sumber gambar : BlogSpot

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.