Pemerintah harus bisa meyakinkan masyarakat dan menunjukkan bukti dan level keamanan tempat penampungan limbah nuklir. Tidak hanya itu, keamanan juga mesti diperkuat untuk mencegah hal-hal brutal dan merusak. Ini dikarenakan tempat penampungan limbah nuklir seperti ini sangat rawan oleh tindakan kriminal dan aksi teror.

Mengapa saya menegaskan hal ini? Sebab kesalahan seperti ini telah terjadi di negara-negara maju PLTN seperti Jepang dan Prancis. Empat atau lima puluh tahun lalu ketika hendak membangun PLTN, negara hanya menjamin beroperasinya PLTN yang aman dan menjanjikan biaya listrik yang murah. Wacana pembangunan fasilitas penampungan limbah nuklir memang mengemuka, namun segalanya ditunda terus-menerus. Waktu dan pemimpin negara terus berganti, dan kini masalah ini menjadi pelik dan kompleks.

Kriteria Penampungan Limbah Nuklir

Fasilitas penampungan limbah nuklir menuntut tempat luas, jauh dari jangkauan manusia, dan aman baik dari segi geografis dan geologis. Tapi lokasi seperti ini hampir-hampir jarang ditemukan. Jepang sendiri, hingga kini belum bisa memutuskan lokasi penampungan limbah nuklir yang cocok. Bagaimana dengan Indonesia yang kondisi geografis dan geologisnya mirip Jepang (banyak gunung berapi dan sering terjadi pergerakan lempeng dan gempa bumi)? Akankah kita juga melakukan kesalahan sama seperti yang dilakukan Jepang atau Prancis?

Untuk pemerintah Indonesia dan badan terkait, silakan membangun PLTN. Tapi jangan lupakan juga bahaya limbah nuklir! Jangan lupa juga tentukan tempat penampungan limbah nuklir. Jangan jatuh pada lubang sama seperti negara lain.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber Gambar : www.jnfl.co.jp, physorg.com, www.jaea.go.jp/english

Referensi Buku

• Nuclear Energy Encyclopedia: Science, Technology, and Applications
• Buku “Memahami PLTN” dalam bahasa Jepang :  原子力発電がよくわかる本
• Buku “Renaisans PLTN: Pilihan yang Tak Terhindarkan” dalam bahasa Jepang 原子力ルネサンス ~エネルギー問題の不可避の選択

Tentang Penulis

Penulis adalah mahasiswa tingkat 3 Teknik Elektro di salah satu Universitas di Jepang dan telah tinggal di Jepang selama 3,5 tahun. Menekuni mesin dan motor, juga teknologi tenaga nuklir. Telah membaca buku dan liputan dokumenter, serta aktif mengikuti forum diskusi tentang PLTN di Jepang.

Recommended for you