Browse By

Putihnya Salju

Puji Tuhan, salju turun pada hari ini. Puji Tuhan, dalam tahun pertama saya tinggal di Jepang, saya bisa melihat putihnya salju.

Putihnya Salju

Putihnya Salju di Jepang

Hari ini salju turun sepanjang hari, mulai dari Jumat tengah malam, hingga saat ini, saat saya menuliskan renungan ini, kira-kira pukul 6 sore, salju masih belum berhenti juga. Biarpun tidak terlalu deras, namun salju berhasil “memutihkan” semua yang ada. Mulai dari tanaman, pohon besar, bahkan jalan. Semua menjadi putih. Saya sungguh terperangah melihat kejadian yang pertama kali saya alami ini. Tadi pagi saya sempat keluar untuk mengambil beberapa foto. Saya merasakan dinginnya salju. Saya melihat putihnya salju. Ya, putihnya salju.

Iseng-iseng, saya cari di Alkitab mengenai kata “salju”. Setelah membacanya sejenak, saya menemukan satu ayat yang bagus menurut saya.  “Basuhlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju.”  (Mazmur 51:9)
Kata “salju” tertulis 22 kali di dalam Alkitab. Saya sengaja memilih ayah diatas, karena menurut saya salju itu sangat tepat untuk menggambarkan keadaan seseorang yang telah dibenarkan oleh Allah. Manusia yang berdosa, kotor, dan terpisah dengan Allah karena dosa, diperdamaikan dengan penebusan Tuhan Yesus di kayu salib. Tuhan Yesus memperdamaikan kita dengan Allah, sehingga kita menjadi manusia yang baru. Menjadi manusia yang bersih. Menjadi manusia yang putih seperti salju.

Boneka salju

Sekali lagi, saya mengucap syukur kepada Tuhan Allah atas segala berkatnya kepada saya sepanjang hidup ini. Ini adalah musim dingin pertama saya di Jepang. Saya juga bersyukur, karena pada hari ini bisa melihat putihnya salju. Bisa menyentuh dan memegang salju. Bahkan bisa melihat boneka salju. Terlebih lagi, mengucap syukur, karena diri saya sudah disucikan oleh kematian Tuhan Yesus, dari yang dulunya kotor, menjadi putih seperti salju.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.