Browse By

なせばなる なさねばならぬ何事も ならぬは人の なさぬなりけり

Judul tersebut adalah sebuah peribahasa dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah: Kalau terus menerus mencoba dan melakukan, maka akan menjadi bisa. Kalau ada seseorang yang tidak bisa, itu karena dia berhenti mencoba.
Sebenarnya dalam bahasa Indonesia, perkataan seperti itu sudah sering kita dengarkan. Saya yakin Anda semua sudah mengerti artinya. Kalau ingin menjadi bisa, jangan pernah berhenti mencoba. Jangan pernah putus asa dan kemudian kecewa dan berhenti bekerja. Seseorang yang gagal atau tidak bisa, itu karena dia berhenti mencoba. Berhenti berusaha karena malas, kecewa, atau putus asa. Pesan saya, jangan pernah berhenti untuk mencoba. Teruslah mencoba dan berusaha, dan pada akhirnya hasilnya akan kelihatan. Hasil yang baik dan sebanding dengan usaha yang dilakukan sebelumnya. Terlebih lagi, kita juga harus meyakini apa yang kita kerjakan bukanlah untuk manusia, melainkan untuk Tuhan Allah. “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolese 3:23)

Hari ini juga adalah perayaan hari ulang tahun Thomas Alva Edison. Penemu terbaik sepanjang sejarah.  Beliau menemukan ribuan benda yang sampai hari ini sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Satu penemuannya yang tidak tergantikan adalah bola lampu. Bola lampu yang hingga hari ini, masih digunakan di setiap rumah di seluruh dunia. Walaupun sudah ribuan kali gagal dalam percobaannya, beliau tidak menyerah dan berhenti. Dia menganggap kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Satu kegagalan artinya satu langkah lebih dekat kepada keberhasilan. Dan akhirnya dia berhasil. Bertahun-tahun setelah kematiannya, dirinya masih juga terkenang di hati setiap orang. Bahkan, di kota tempat tinggalnya, setiap hari perayaan ulang tahun Thomas Alva Edison, seluruh kota mematikan listrik selama 1 menit, untuk mengenang usaha dan kerja keras beliau.

“Genius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration.”
–Thomas Alva Edison, Harper’s Monthly (September 1932)
Kalau sebuah batu baru pecah setelah pukulam ke-100, bukan berarti 99 pukulan sebelumnya itu sia-sia.
-Nugroho Christian Sihombing
石を100回打って割れたら、以前の99回打ったことは無益なわけではない。
-ヌグロホ クリスチアン シホンビン

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.