Seorang ayah mempunyai kebiasaan unik. Sejak putrinya lahir, ia mengkhususkan sebuah laci untuk menyimpan catatan-catatan berisi kisah-kisah lucu, sedih, peristiwa-peristiwa penting, pengalaman bersama keluarga, teman sekolah dan teman gereja. Juga kerinduan dan harapan sang ayah terhadap masa depan putrinya. Bersama dengan surat itu, juga ada foto-foto, buku rapor, dan berbagai kenangan lain. Ketika ulang tahun putrinya menjelang, ia tinggal membuka laci itu. Maka, hamburan barang dan catatan itu menolongnya merangkumkan kebaikan Tuhan yang dialami putrinya sepanjang tahun, dalam sebuah “surat tahunan”. Itulah kado utamanya bagi putrinya di setiap ulang tahunnya, yang juga sangat dinanti oleh anaknya.

Sungguh indah apabila kita punya kesempatan khusus untuk mengingat berkat yang sudah kita terima. Lebih lagi, mengingat Sang Sumber Berkat, yaitu Tuhan sendiri.

Demikian pula di hari ulang tahun Indonesia, yang tepat jatuh pada hari ini, kita mau mengingat seluruh berkat Tuhan kepada Indonesia. Mengumpulkan sega;a perkara baik, prestasi, peningkatan kehidupan, dan segala kemajuan yang dicapai. Dari situ kita akan mampu menaikan ucapan syukur, yang menandakan penghormatan kita kepada Tuhan yang berdaulat atas kehidupan bangsa ini. Dari situ pula, kita dijauhkan dari sikap hati yang hanya mau menuntut, tanpa mau bersumbangsih. Selamat ulang tahun, negaraku, Indonesia.

Dirgahayu Indonesia, di hari jadimu kami bersyukur sebab cinta Tuhan bagi Indonesia, sungguh tidak terukur.