Pengolahan Limbah Radioaktif Berkadar Tinggi di Prancis

Perancis mungkin adalah negara yang paling terdesak. Mereka kini berada di ujung tanduk dalam penyelesaian masalah limbah radioaktif berkadar tinggi ini. Mengapa demikian? Prancis adalah negara penuh PLTN. Menurut sumber world-nuclear.org, 75 persen kebutuhan energi listrik negara Prancis dipenuhi oleh 58 reaktor PLTN di dalam negerinya. Kini Prancis memiliki 44.300 meter kubik limbah radioaktif, dan 2300 meter kubik di antaranya adalah limbah radioaktif berkadar tinggi.

Seperti yang dikutip dari Nature, limbah radioaktif berkadar tinggi tersebut antara lain caesium-134, caesium-137 dan strontium-90, dan beberapa aktinida minor seperti curium-244 dan americium-241. Limbah radioaktif berkadar tinggi dihasilkan karena Prancis mendaur ulang bahan bakar nuklir habis pakainya. Bahan bakar nuklir yang habis dipakai diolah kembali untuk mengekstraksi uranium dan plutonium (inilah bahan bakar utama PLTN). Volume limbah radioaktif memang berkurang, namun sifat radioaktifnya meningkat hingga 95% (perbandingan: limbah radioaktif berkadar rendah yang dikubur langsung di Rokkasho Jepang hanya sekitar 2% saja).

Oleh karena itu, Prancis kini sangat terdesak. Mereka memiliki limbah radioaktif yang sangat berbahaya dan dalam jumlah sangat banyak. Limbah-limbah itu disimpan di lebih dari 1000 tempat pengolahan limbah radioaktif dalam negeri. Misalnya saja di Soulaines yang menampung limbah radioaktif berkadar rendah dan juga Morvilier yang menampung limbah berkadar sangat rendah. Namun, bagaimana dengan limbah radioaktif berkadar tinggi? Bagaimana Prancis mengolah limbah yang sangat berbahaya ini?

Di artikel berikutnya saya akan membahas tentang cara Prancis mengolah limbah radioaktif berkadar tinggi.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber Gambar : en.wikipedia.org, blogs.dickinson.edu

Bahan Bacaan:

• www.nature.com/news/2010/100810/full/466804a.html
• www.world-nuclear.org/info/Country-Profiles/Countries-A-F/France
• http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power_in_France

Tentang Penulis

Penulis adalah mahasiswa tingkat 3 Teknik Elektro di salah satu Universitas di Jepang dan telah tinggal di Jepang selama 3,5 tahun. Menekuni mesin dan motor, juga teknologi tenaga nuklir. Telah membaca buku dan liputan dokumenter, serta aktif mengikuti forum diskusi tentang PLTN di Jepang.

Recommended for you