Browse By

Keuntungan HVDC daripada HVAC?

Sebelum memulai membahas keuntungan HVDC dengan HVAC, saya akan membahas sedikit mengenai apa itu HVDC dan HVAC, khususnya bagi teman-teman yang baru pertama kali mengenal istilah ini. Dalam sebuah sistem tenaga, elemen transmisi energi atau daya listrik memegang peranan penting. Tugasnya adalah mengantarkan daya dari pembangkit kepada konsumen yang membutuhkan. Hingga kini, kita mengenal ada dua cara mengantarkan energi listrik ini. Yang pertama dan paling banyak digunakan adalah HVAC (High Voltage Alternating Current), atau mengirimkan daya dengan arus AC ekstra tinggi. Dan yang kedua dan baru-baru ini mulai dikembangkan adalah HVDC ((High Voltage Direct Current), di mana daya dikirimkan dengan arus DC.

Apa saja keuntungan HVDC daripada HVAC?

  1. Kabel bawah laut AC memiliki nilai kapasitansi yang tinggi, dan menyebabkan rugi-rugi transmisi menjadi sangat besar. Dengan tiga buah kabel sepanjang ratusan kilometer tentu kehilangan daya ini akan berdampak besar bagi sebuah sistem tenaga. Rugi-rugi kapasitansi ini akan menghabiskan daya VAR/ daya semu, yang amat dibutuhkan untuk mempertahankan level tegangan dan konsumen industri. 
  2. HVDC sangat baik digunakan untuk pengiriman daya jauh (lebih dari 200 kilometer langsung tanpa ada beban di tengah-tengah transmisinya. Singkatnya, sumber energi di A akan dikirimkan ke sebuah konsumen di B tanpa harus melalui titik-titik lain C, D, atau E. Di Indonesia, sebagai perbandingan, sumber energi listrik di Sumatera Selatan akan dikirimkan ke Jawa melalui Selat Sunda sejauh kurang lebih 400 km.
  3. Dapat mengirimkan daya antara dua buah sistem tenaga yang tidak sinkron, semisal berbeda frekuensi tegangan atau berbeda level tegagan. Semisal di Jepang, di mana sistem HVDC dapat menghubungkan dua sistem tenaga yang berbeda frekuensi (50 Hz dan 60 Hz). Karena mampu “memisahkan” dua sistem yang “terhubung”, HVDC dapat meningkatkan kestabilan sistem tenaga tanpa meningkatkan nilai arus hubungan pendek, sehingga konduktor maupun peralatan proteksi tidak perlu diganti.
  4. Mengurangi rugi-rugi korona yang muncul dalam tegangan tinggi di HVAC dalam jumlah daya yang sama dengan HVDC. Rugi-rugi korona muncul akibat effect tegangan tinggi pada sebuah konduktor yang dialiri oleh arus yang mengalir. Rugi-rugi korona merupakan salah satu komponen rugi-rugi dalam sebuah transmisi listrik.
  5. Biaya pembangunan yang lebih murah, di mana sistem HVDC memerlukan “hanya” dua kabel/ konduktor untuk mengirimkan daya listrik, sementara sistem HVAC memerlukan tiga konduktor. Namun, patut dicatat, bahwa sistem HVDC ini memerlukan komponen stasiun “rectifier” dan “inverter” yang harganya bergantung pada besarnya daya HVDC yang ingin dikirimkan. Beberapa sumber mengatakan, HVDC baru lebih menguntungkan daripada HVAC ketika jarak transmisi lebih dari 200 km.
  6. Medan elektrostatik HVDC lebih kecil daripada HVAC, sehingga lebih ramah lingkungan. Penjelasan lebih lengkapnya dapat dibaca di sini.

Video Youtube Mengenai HVDC

Dalam link video di bawah, ABB telah menyelesaikan pembangunan 500megawatt jaringan transmisi HVDC interkoneksi transmisi yang menghubungkan sistem tenaga Irlandia dan Inggris, memungkinkan arus listrik lintas negara dan meningkatkan kehandalan jaringan dan keamanan pasokan daya listrik di kedua wilayah. The East-West Interconnector dengan sistem HVDC sepanjang 262 km dengan 186 km nya berada di bawah laut.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.