Browse By

Institut Niels Bohr di Copenhagen

Kita bisa melihat karya-karya anak muda yang sukses, teori kuantum dan teori relativitas Einstein adalah buktinya. Bohr mengumumkan model atom Bohr pada umur 27 tahun. Para murid Bohr yang meneruskan dan akhirnya menyempurnakan teori kuantum juga berusia sekitar 20-30 tahun. Hebat bukan! Tidak bisa disangkal, anak-anak muda memiliki potensi yang luar biasa. Bohr sadar betul akan hal tersebut, sehingga saat Institut Penelitiannya di Copenhagen selesai didirikan, hal pertama yang dilakukan Niels Bohr adalah berkeliling dunia, mencari bibit-bibit muda yang unggul, pemuda-pemuda berkualitas yang akan dididik dan ditempa untuk belajar teori kuantum.

Institut Niels Bohr di Copenhagen

Institut Niels Bohr di Copenhagen

Institut Niels Bohr di Copenhagen

Pada bagian ini, kita akan membahas tuntas kejadian-kejadian penting berkaitan Institut Niels Bohr di Copenhagen, Denmark.Tahun 1916, Niels Bohr harus kembali ke negaranya karena masa belajarnya di Manchester sudah berakhir. Dosen pembimbingnya, Rutherford kemudian mengirimkan semua data penelitian teori kuantum kepada Bohr diam-diam karena keadaan waktu itu darurat. Jerman dan Inggris sedang dalam perang dahsyat.

Setelah lewat pemeriksaan ketat di batas antar negara, Bohr akhirnya bisa sampai dengan selamat di Denmark. Tanpa istirahat Bohr langsung melanjutkan penelitiannya tentang model atom. Waktu itu Bohr mengumumkan ide baru: orbit elektron selain lingkaran ada juga yang berbentuk oval. Seorang fisikawan Jerman, Johannes Wilhelm Arnold Sommerfield (1868-1951) juga berpendapat sama. Dia kemudian mengirimkan tesisnya kepada Bohr. Nah, lewat itulah Bohr jadi bisa berkomunikasi dengan fisikawan yang ada di Jerman dan jadi tahu bagaimana keadaan penelitian di sana.

Tapi keadaan Inggris berbeda. Korespondensi surat menyurat diperbolehkan, tapi tesis dan disertasi dibatasi pengirimannya. Inggris takut ketika dalam proses pengiriman antar negara, tesis itu diambil dan disalahgunakan (waktu itu para peneliti disuruh untuk meneliti mengenai senjata perang). Jadinya Bohr tidak tahu bagaimana keadaan penelitian di Inggris.

Keadaan perang semakin memburuk. Jerman kemudian meluncurkan perang kapal selam tidak terbatas, dan akhirnya fasilitas penelitian di Manchester pun terkena imbasnya. Data-data penelitian yang masih tersisa hangus, tidak bisa terselamatkan.

Jauh dari medan perang, Denmark adalah negara yang relatif aman. Lagipula Denmark adalah negara netral, tidak memihak kepada negara tertentu. Di sana, Bohr kemudian menerima tawaran menjadi dosen di Universitas Copenhagen mengajar Fisika Teori pada 1916. Sebetulnya Bohr ingin sekali membangun fasilitas penelitian guna menunjang perkuliahan, tapi karena waktu itu jumlah siswa tidak sampai 10 orang, jadi keinginan Bohr agak sulit untuk terwujud. Tapi Bohr tidak menyerah begitu saja. Dia mengajar mahasiswa sungguh-sungguh, menaikkan pamornya di Universitas, dan kemudian di tahun 1917 dia meminta pihak universitas untuk membangun fasilitas penelitian.

Tahun itu tepat sekali saat perang dunia pertama berakhir. Pihak universitas akhirnya mengabulkan permintaan Bohr. Pemerintah kota setempat juga setuju dan menghibahkan sebidang tanah. Berkat banyaknya sumbangan dan hibah dari banyak pihak, fasilitas penelitian akhirnya selesai dibangun. Peresmian sekaligus pembangunannya dilaksanakan pada 18 Januari 1921.

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.