Browse By

Yesus Menjadikan Semuanya Indah #2

Hari ini adalah hari terakhir saya berada di Indonesia untuk kurun waktu beberapa tahun ke depan. Kalau saya boleh kembali melihat masa lalu, saya amat bersyukur atas semua berkat yang Tuhan berikan kepada keluarga saya, khususnya kepada saya dan abang saya, berkat yang tidak ternilai besarnya yang hanya berasal dari Tuhan Yesus saja.
Sejak SD kelas satu, saya dan abang saya sudah terbiasa untuk mandiri, kami sering berjalan kaki saat pulang ke rumah, memasak makanan, dan sendirian di rumah hingga sore hari, ketika orangtua datang. Karena kami tidak memiliki pembantu, saya dan abang saya sudah terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci piring, mengepel, dan sebagainya.

Berlanjut ke masa saat kami bersekolah di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta. Banyak perjuangan yang harus kami lakukan selama bersekolah di SMP Kanisius, sering kami tertidur di angkutan umum karena kecapaian. Sebuah keputusan penting yang saya buat untuk berpisah dengan abang saya, untuk bersekolah di SMA Negeri 8 Jakarta.

Saat bersekolah di SMA 8 Jakarta, kami selalu berangkat bersama, namun kalau pulang sendiri-sendiri. Sebuah anugerah yang saya rasakan karena selama SMA banyak sekali berkat yang Tuhan berikan kepada saya pribadi, melalui persekutuan Rokris, saya mengenal banyak teman dan beberapa orang sahabat.

Hingga pada akhirnya, saat kelas 3 SMA, saya memperoleh beasiswa untuk belajar selama 4,5 tahun di negeri Sakura, Jepang. Sebuah hal yang tidak pernah saya pikirkan atau mimpikan, selama hidup saya. Sejak menerima kabar mengenai pegumuman beasiswa itu, saya mulai belajar bahasa Jepang di Universitas Persada Indonesia, selama sebulan. Libur lebaran tahun 2010, saya habiskan untuk bermain bersama dengan abang saya.

Hari ini, tanggal 29 September 2010, tiga bulan sejak Postingan berjudul Yesus Menjadikan Semuanya Indah#1, saya tetap mengucap syukur atass berkat Tuhan. Hari ini pula, saya akan menempuh sebuah perjalanan panjang 8,5 jam ke Narita, Jepang. Bahkan untuk selanjutnya, sebuah perjalanan panjang selama 4,5 tahun untuk menuntut ilmu di negeri Jepang. Sebuah kebanggaan untuk dapat menulis mengenai hal ini sebelum keberangkatan saya ke Jepang. Sebuah berkat juga, ketika saya dan abang saya mampu membagikan kisah hidup saya melalui tulisan-tulisan di blog ini.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.