Browse By

Driver Printer

Saya memiliki printer baru di indekos saya. Printer multifungsi yang dapat digunakan untuk scan, copy, dan print ini dibawa oleh Papa dan Mama pada kedatangan di hari minggu lalu. Printer yang ada di indekos saya sebelumnya dibawa papa pulang ke Bekasi untuk keperluan di rumah. Kami bersepakat bahwa printer yang saya beli di pertengahan November tersebut lebih baik ada di rumah untuk lebih menunjang semua pekerjaan papa yang cukup banyak digunakan untuk mencetak beragam dokumen. Selama ini, kami kelihatan agak kerepotan ketika printer tersebut tidak menggunakan tinta suntik, terkadang tinta hitam habis dan harus segera diisi, begitu pula dengan tinta warna yang cepat sekali habis. Namun, dengan tinta suntik pada printer Canon IP 2700 ini, pekerjaan papa akan lebih efisien dan tidak akan terganggu oleh masalah tinta.

Kisah Tentang Driver Printer di Rumah

Hari Minggu itu papa dan mama membawa printer Canon MP 145 ke indekos saya. Printer ini papa beli di bulan Juli 2010 sebelum keberangkatan saya ke Bandung untuk berkuliah. Printer ini segera saya install dengan dilihat oleh papa, sekaligus untuk melatih papa meng-install driver printer, agar dapat juga dilakukan di rumah. Saat pulang, saya berpesan untuk membawa printer itu dengan perlahan karena sifatnya yang lumayan rentan karena tinta yang menempel di bagian luar printer.

Di hari Senin, ketika saya sedang mengikuti rapat intermedia, papa menelepon saya karena CD driver Printer itu tidak dapat digunakan karena CD ROM di rumah rusak. Wah, muncul masalah baru pikir saya saat itu. Saya menyuruh papa untuk memindahkan data driver printer tersebut dari CD ke flash-disk dengan bantuan pegawai papa. Keesokan harinya, papa kembali menelepon karena penginstallan selalu gagal meskipun driver printer tersebut sudah di-copy seluruhnya ke flash-disk. Analisa saya saat itu yaitu driver printer ini memiliki proteksi tertentu yang membuatnya tidak dapat di-copy secara bebas, sehingga instalasi selalu gagal.

Sewaktu itu saya mencoba menelepon papa dan mengarahkan papa melalui telepon untuk meng-install printer, namun semua usaha tetap gagal. Saya sempat bingung, bagaimana ini, masak printer itu baru di-install saat saya pulang di tanggal 25? Papa pakai apa dong untuk mencetak semua dokumen? Perasaan kacau ini juga bertambah sewaktu mengetahui jumlah pulsa saya yang tinggal sedikit untuk mengarahkan papa.  Ide saya saat itu adalah dengan mengunduh driver printer tersebut dari internet kemudian mengarahkan papa untuk meng-install-nya. Mulai dari jam 8, saya terus berusaha untuk mengarahkan papa, baik melalui telepon maupun melalui pesan singkat. Sampai pada suatu titik di mana saya terpikir untuk menggunakan Skype yang lebih murah, cepat, dan bisa berkomunikasi dengan lebih efisien.

Gambar driver printer Canon

Gambar driver printer Canon

Mengajari Papa Menginstal Driver Printer

Masalah kembali muncul seiring datangnya ide ini. Papa belum pernah memakai Skype sebelumnya, hanya mama yang mengerti karena mama sering memakainya untuk berhubungan dengan Chris. Pada kesempatan pertama ini, saya begitu kesulitan untuk mengarahkan papa mengunduh. Mama juga sudah tertidur malam itu, dan membuat saya hampir putus asa untuk mengarahkan papa. Akhirnya, Tuhan menyuruh saya untuk melanjutkannya besok pagi sekitar pukul 4, dan menyuruh papa meminta bantuan mama menggunakan Skype.

Saya sempat telat bangun, di mana baru pukul 04.15 saya terbangun karena papa menelepon. Saya segera menyalakan laptop dan memulai perbincangan dengan papa. Melanjutkan yang kemarin, papa kembali mengetik alamat web yang telah saya kirim. Proses mengunduh selesai dengan cepat sekitar pukul 04.55, dan saya mulai mengarahkan papa untuk meng-install driver printer itu ke komputer. Namun, masalah tidak selesai, ternyata driver printer ini tidak cocok dengan printer. Perintah untuk mencetak yang papa buat tidak ditanggapi oleh printer. Kemudian, saya menyuruh papa untuk kembali mengunduh driver printer lainnya dari internet.

Kali ini, proses berlangsung lebih cepat. Papa berhasil mengunduh dan meng-install driver printer setelah sebentar mengantarkan mama. Dan pada pukul 06.00, papa mengatakan bahwa printer sudah dapat digunakan seperti umumnya. Perasaan lega hinggap begitu erat di dalam pikiran saya, akhirnya, pikir saya. Saya juga sempat menyuruh papa untuk mencetak beberapa dokumen untuk mengetes proses mencetak, dan semuanya berlangsung dengan lancar dan sukses.

Syukur Pada Tuhan

Sore ini, ketika saya juga beroleh kesempatan untuk mengabadikan proses panjang ini melalui sebuah tulisan, saya juga sempat menelepon papa. Papa bilang bahwa printer tersebut sudah baik dan sudah digunakan mencetak beberapa dokumen lagi. Saya sungguh bersukacita mendengarkannya. Sungguh sebuah penyataan kuasa Allah kepada keluarga kami. Papa bisa melakukan hal-hal yang baru pertama papa lakukan, seperti untuk mengunduh, meng-install, maupun untuk menggunakan Skype, hanya dengan mendengarkan arahan dari saya. Mama juga turut membantu papa untuk menggunakan Skype pada pagi ini. Dan terakhir, saya juga diberikan kemampuan untuk mengarahkan papa dengan sabar pada setiap proses ini.

Jadi ketika saya mempunyai kesempatan pulang nanti, saya bisa menyaksikan kebaikan Tuhan melalui printer IP 2700 itu. Perjalanan panjangnya, mulai dari saat saya membelinya malam hari tanggal 19 November 2011, hingga tiba di rumah kami dan bisa digunakan sekarang dan nanti. Printer yang saya yakin akan mempermudah pekerjaan papa ke depannya. Terima kasih Tuhan Yesus untuk pengalaman luar biasa ini.

Sumber Gambar : serviceprinter.files.wordpress.com

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.