Browse By

Bapak yang Melindungi dan Mengayomi

Ada juga kisah yang dituturkan oleh Kak Henny. Bapatua selalu mengantarnya hingga memperoleh bus ketika mau bekerja, juga dengan menggunakan motor. Bapatua baru pergi ketika melihat Kak Henny mendapatkan tempat duduk di dalam bus. Di beberapa kesempatan, ketika Bapatua melihat bus penuh dan tidak ada tempat duduk, ia menyuruh Kak Henny untuk turun kembali. Dengan sabar, Bapatua menunggu datangnya bus berikutnya dengan Kak Henny. Ketika bus datang dan Kak Henny memperoleh tempat duduk, Bapatua baru kembali ke rumah. Bapatua juga selalu bertanya keberadaan Kak Henny ketika sudah malam, dan ia selalu mengingatkan untuk berhati-hati dalam menyeberang.

Dibandingkan dengan kakak-kakaknya, Cynthia sebagai anak bungsu, memperoleh perhatian yang lebih. Saat hari pertama Ospek di UNJ, Bapatua mengantarkan Cynthia pagi-pagi sekali. Jam 4 pagi mereka bersama-sama naik motor dari Bekasi menuju ke Rawamangun. Bapatua menyemangati Cynthia dengan cara langsung menjadi contoh semangat tersebut. Di hari-hari kemudian, Bapatua sering mengantarkan Cynthia ke kampus dan membuat teman-temannya iri melihat kebaikan Bapatua.

Ketiga kisah itu hanyalah sebagian kecil dari kisah anak Bapatua tentang pengalaman mereka dengan Bapatua. Bapatua menjadi ayah yang begitu sayang dan perhatian. Ia rela berkorban tenaga dan waktu hanya untuk mengantarkan anaknya. Jika malam tiba dan Kak Lina atau Kak Henny tidak lagi mendapatkan bus untuk pulang, Bapatua langsung menjemput mereka. Bapatua melindungi ketiga anaknya, begitu pula dengan keluarga besarnya.

Bapatua adalah orang yang mencintai adat. Ia senang datang ke dalam pesta-pesta karena di sanalah ia dapat bertemu dengan saudara-saudaranya. Dahulu, papa agak malas untuk ikut acara-acara adat. Biasanya, papa hanya datang pada acara-acara keluarga dekat saja. Namun, secara perlahan Bapatua mengubah Papa. Papa sekarang menjadi lebih semangat untuk datang dan mempersatukan keluarga. Di setiap acara adat Sihombing, Papa, Bapatua Lina, dan Bapatua David menjadi orang yang selalu ada.

Di perkumpulan Ompu Mardarede, Bapatua Lina termasuk sosok yang dituakan. Biasanya, acara tidak akan dimulai jika Bapatua belum hadir. Selain itu, Bapatua Lina, Papa, dan Bapatua David mampu mengubah kebiasaan keluarga. Dahulu ketika saya masih kecil, di setiap arisan keluarga, selalu ada judi main kartu dan bir untuk diminum. Kebaktian juga jarang diadakan, dan kalau pun diadakan sedikit yang mengikutinya dengan sungguh. Namun, di tahun-tahun belakangan ini, kebaktian keluarga menjadi acara wajib yang dilakukan sebelum atau sesudah makan. Judi kartu dan minum bir juga tidak lagi ada di acara arisan.

Perubahan itu tidak dapat terjadi dengan instan. Prinsip yang teguh oleh Bapatua menjadi acuan yang penting bagi keluarga Sihombing. Ia teguh dan tidak mudah digoncang oleh siapapun. Ia mengayomi dan melindungi keluarga. Ia berupaya selalu hadir di dalam arisan dan perkumpulan keluarga. Sungguh luar biasa Bapatua saya ini. Ia benar-benar bapak yang melindungi dan mengayomi keluarga.

Catatan:
Bapatua (bahasa Batak) dalam bahasa Indonesia berarti Kakak Kandung dari Ayah.

Sumber gambar : BlogSpot

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.