Browse By

Damai Bagi Dunia

Di Jepang tanggal 6 Agustus dan 8 Agustus adalah hari spesial. Setiap tanggal itu, banyak orang tidak terkecuali pada yang berkumpul dan mengunjungi Showa Kinen Kouen di Hiroshima dan Nagasaki Heiwa Kinen Kouen di Nagasaki. Staf pemerintahan, Perdana Menteri Kan Naoto, dan Kaisar Akihito pun hadir dan mengikuti acara spesial tersebut. Bahkan, NHK (Televisi Nasional Jepang) pun menyiarkan secara langsung acara tersebut. Sebenarnya ada apa di sana? Ada acara apa?

Damai Bagi Dunia

Atomic Bomb Dome Simbol Damai Bagi Dunia

Damai bagi dunia

Showa Kinen Kouen at Hiroshima (Memorial Park of Showa)

Damai bagi dunia

Heiwa Kinen Kouen at Nagasaki (Memorial Park of Peace)

Hiroshima Nagasaki : Damai Bagi Dunia

Mendengar kata Hiroshima dan Nagasaki, saya percaya ada sesuatu yang langsung terbersit dalam pikiran Anda. Tidak lain dan tidak bukan: Bom Atom. Ya, tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima hancur lebur karena ledakan dahsyat bom atom. Tidak hanya sampai di situ, dua hari setelahnya, tanggal 8 Agustus 1945, bom atom kembali dijatuhkan ke Jepang, kini di Nagasaki. Haari-hari yang gelap, penuh ratap dan jerit tangis, bangunan hancur, tidak ada yang tersisa. Manusia seakan tidak ada harganya lagi. Manusia mencari makhluk yang paling menderita akibat perang. Ya, perang menghancurkan segala-galanya. Menghancurkan harapan dan masa depan, menghancurkan kesatuan dan persatuan keluarga, dan menghancurkan kedamaian yang terjalin.

Untuk meningat dan mengenang akan jahatnya perang itu dan bagaimana perang menghancurkan semuanya–di dua kota tersebut masing-masing didirikan Kinen Kouen (Memorial Park). Di Hiroshima didirikan Showa Kinen Kouen (Memorial Park of Showa), dan Heiwa Kinen Kouen (Memorial Park of Peace) di Nagasaki. Tepat di tengah masing-masing taman ada semacam tanah lapang tempat dilakukannya acara peringatan perdamaian tersebut. Bahkan di Showa Kinen Kouen di Hiroshima, ada Genpatsu Dome, sisa bangunan yang hancur akibat bom atom yang dijatuhkan di sana. Setiap orang yang datang dan melihat kedua taman ini, diharapkan mengingat kembali akan bahaya perang dan sekaligus indahnya persatuan dan kedamaian.

Masalahnya bukan siapa yang dahulu bertindak: siapa pelaku dan siapa yang menderita. Masalahnya sekarang, bagaimana kita berupaya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali dalam sejarah. Masing-masing dari kita harus membawa kedamaian. Tidak perlu dari hal-hal yang besar dulu, jadilah pembawa damai bagi keluarga dan saudara, teman-teman di sekolah, ataupun dengan orang di sekitar kita. Saya percaya kita semua bisa menjadi pembawa damai bagi dunia ini.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5: 9)

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.