Bersabar dan Nantikanlah Tuhan
Nantikanlah Tuhan kuatkan hatimu
Percayalah pada-Nya teguhkanlah hatimu
Nantikanlah Tuhan akuilah Dia
Dalam segenap jalanmu rasakan kasih-Nya
Kami harapkan Kau Tuhan
Oh berfirmanlah
Kami yakin kan kuasa-Mu
Nyatakan, curahkan, ku nantikan Engkau
Bersabar, mungkin menjadi sebuah kata yang sangat sulit kita lakukan sekarang ini. Semua orang dituntut untuk bergerak cepat, bekerja dengan cepat, dan semuanya harus instan. Kesabaran menjadi hal yang langka dan jarang ditemui. Orang bisa jadi berteriak, marah-marah, bahkan hingga berbuat kriminal hanya karena tidak sabar.
Bersabar identik dengan pasrah, diam saja dan menunggu. Sabar menunggu orang misalnya. Kita tidak bisa berbuat apa-apa agar orang itu cepat datang, hanya bisa terdiam. Atau sabar menunggu jawaban atau hasil ujian. Kita tidak bisa melakukan sesuatu agar hasilnya cepat keluar. Lagi-lagi hanya bisa diam dan diam saja. Secara tidak langsung, sabar menuntut kita untuk diam dan pasrah.
Saat diam dan pasrah itulah, kita sepertinya menjadi makhluk yang lemah, tidak punya kuasa, tidak punya kekuatan. Saat orang bertindak sesuatu, kita lemah, tidak bisa apa-apa. Hanya bisa melihat, lantas menunduk dan diam. Kesabaran menjadikan kita pribadi yang paling lemah.
Bersabar dan Nantikanlah Tuhan
Tapi berbeda dengan hubungan kita dengan Tuhan. Saat kita sabar, diam, pasrah menunggu Tuhan, kita tidaklah menjadi lemah. Justru menjadi kuat. Karena di dalam Tuhan kita mempunyai pengharapan yang kokoh dan kuat, tidak tergoncangkan. Di saat kita diam, Tuhan malah terus bekerja melakukan mujizat. Di saat kita pasrah, Tuhan Allah memberikan kita kekuatan untuk bertindak. Di saat kita bersabar, ada pengharapan baru dari Tuhan.
Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
(Yesaya 30:18)
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:29-31).
Sumber Gambar : BlogSpot