Browse By

Hari Pertama Kerja Praktek Bagian 1

Catatan Harian Kerja Praktek di Jepang Bagian 14

Perjalanan pagi itu tidak begitu mulus. Hujan disertai angin kencang turun lumayan deras. Meskipun telah memakai payung, lengan jas saya sedikit terkena air hujan, begitu pula dengan Hashima-san. Kami sedikit berkomentar tentang hari pertama yang agak berat. Selain hujan turun, angin kencang bertiup, petir pun menyambar. Hashima-san berkata bahwa ini mungkin pertanda buruk. Saya kemudian menghiburnya, mengatakan bahwa petugas hotel sangat baik dan ramah.

tempat kerja praktek

tempat kerja praktek

tempat kerja praktek

tempat kerja praktek

Sekitar 5 menit kemudian, Kii Sensei datang menghampiri kami. Kii Sensei adalah Wakil Kepala Sekolah sekaligus merangkap guru Arsitektur. Dialah yang menjadi sensei pendamping Hashima-san. Kii Sensei pun mengajak kami masuk ke dalam ruang guru dan karyawan serta menunjukkan meja kepada saya dan Hashima-san. Karena berbeda jurusan, kami duduk agak terpisah jauh. Saya duduk di barisan sensei teknik elektro, sedangkan Hashima di barisan teknik arsitektur.

Saya pun melihat keadaan meja saya. Ada sebuah laptop di atas meja, di laci paling atas dan tengah kosong, sedangkan laci paling bawah penuh dengan buku-buku seputar teknik elektro. Pukul 08.20, Gakuincho (kepala sekolah) Oda Sensei masuk ke dalam ruangan dan memimpin salam pagi hari itu. Oda sensei menjelaskan acara-acara pada hari ini lalu memperkenalkan kami, siswa yang akan bekerja praktek selama 4 minggu.

Bersamaan dengan kami yang maju ke bagian depan, sensei-sensei yang lainnya keluar dari mejanya dan berjalan ke arah berlawanan dengan kami. Pada akhirnya Oda Sensei, saya, dan Hashima-san ada di bagian depan dan menghadap ke semua sensei. Hashima-san memulai perkenalan dirinya. Begitu juga dengan saya. Oda Sensei kemudian memberikan sepatah kata menyemangati kami dalam kerja praktek. Oda Sensei berkata bahwa seluruh siswa ceria dan sedang ketika kedatangan sensei baru. Beliau juga berkata bahwa semua sensei akan siap membantu, tidak perlu sungkan dalam meminta tolong. Pada akhirnya, Oda Sensei memberikan kartu nama kami dan diiringi tepuk tangan yang meriah.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.