Browse By

Salib Yang Menyelamatkan

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” (1 Kor. 1:18).

Akhir-akhir ini, semakin banyak orang Kristen yang memakai aksesoris berupa salib. Seorang teman menggunakan ikatan tangan berupa salib. Selain itu, ada banyak orang yang menggunakan kalung salib atau anting salib bagi para wanita. Di ruangan indekos saya juga ada salib, begitu pula dengan rumah-rumah lain yang meletakkan salib di ruangan-ruangannya.

Salib yang Menyelamatkan Kita

Pada awalnya salib merupakan kehinaan bagi orang Yahudi. Mati tergantung di kayu salib adalah hukuman yang paling hina yang diberikan bagi penjahat kelas kakap, musuh masyarakat. Seorang terdakwa yang dihukum salib akan mendapat hinaan dan cela dari orang banyak. Namun, Yesus telah menjalani semuanya itu demi kita. Dia rela disiksa, dihina, dicela, bahkan diludahi sebagai tebusan atas semua dosa kita. Oleh karena itu, salib memancarkan makna baru bagi orang-orang percaya, yaitu sebuah kasih yang rela berkorban demi keselamatan orang lain.

Salib Yang Menyelamatkan

Salib Yang Menyelamatkan

Salib adalah jalan terakhir yang dilakukan Tuhan Yesus untuk memperbaiki keadaan manusia yang telah tercela di hadapan Allah. Melalui salib, semua dosa dan konsekuensi dari dosa itu telah dibayar lunas oleh Yesus Kristus. Kita seharusnya yang mendapatkan hukuman dan kematian kekal telah digantikan Yesus melalui penyaliban diri-Nya.

Pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan bagian dari rencana Allah bagi keselamatan umat manusia. Kalau kita simak di Perjanjian Lama, setiap orang berdosa seharusnya mempersembahkan korban penebusan dosa untuk menyucikan dirinya dari setiap dosa yang dia telah perbuat. Namun, korban penghapus dosa itu telah digantikan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang dengan sukarela mengorbankan diri sebagai korban tebusan bagi dosa-dosa dunia, sekali untuk selama-lamanya. Ini adalah wujud dari kasih Allah yang begitu besar yang kemudian menjadi sukacita bagi orang-orang percaya.

Jadi, tidak heran rasanya jika sekarang kita banyak melihat ragam bentuk salib sekarang ini. Baiklah kita mengingat bahwa setiap kali kita melihat salib, kita mengingat pengorbanan Kristus yang menyelamatkan manusia dari setiap dosa dan konsekuensinya yang tidak akan mungkin dapat kita lunasi. Semuanya telah lunas dibayar di atas kayu salib yang menyelamatkan. Kayu salib, di mana Yesus telah mengorbankan dirinya bagi kita karena Ia terlalu mengasihi kita.

Sumber Gambar : BlogSpot

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.