Browse By

Pentakosta adalah Sama-Sama di dalam Tuhan

Ketika mendengar tentang Pentakosta, banyak dari kita yang berpikir mengenai karunia untuk bermisi. Roh Kudus turun ke atas murid-murid dan memampukan mereka untuk memberitakan Injil dengan berani. Murid-murid yang menerima karunia Roh Kudus diberikan keberanian dan kemampuan untuk berbicara dalam macam-macam bahasa untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada lebih banyak orang. Inilah makna Pentakosta yang sesungguhnya menurut saya. Tidak hanya karunia dan bermisi atau pertumbuhan Gereja, namun Pentakosta adalah ketika Allah menyelesaikan karya keselamatannya bagi dunia dengan mematahkan seluruh pemisah antar manusia.

Pentakosta Adalah Sama-Sama

Pentakosta adalah Sama-Sama di dalam Tuhan

Pentakosta adalah Sama-Sama di dalam Tuhan

Roh Kudus datang dan mematahkan seluruh pemisah yang telah dibentuk sendiri oleh manusia. Tandanya adalah bahwa karunia Roh Kudus tidak dicurahkan untuk kaum dan bangsa tertentu, namun kepada seluruh bangsa. Kita bisa melihat dalam Kisah Para Rasul 2:9-11, di sana dicatat berbagai kaum dan bangsa yang turut menerima karunia Roh Kudus. Ada orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang dari Roma, orang-orang Kreta dan Arab. Mereka semua menerima karunia Roh Kudus dan sama-sama mendengar khotbah yang dibawakan oleh Petrus. Dan dicatat bahwa 3000 orang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kisah Para Rasul 2:41).

Karunia keselamatan dari Allah kini diberikan juga kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Kita bisa melihat kemudian bahwa Petrus dan Paulus dan juga para rasul-rasul lain berjuang memberitakan kabar Injil kepada orang-orang lain di luar Israel. Semangat dan keberanian mereka dalam memberitakan Kabar Baik inilah yang menjadi fokus Lukas sang penulis untuk menulis kisah-kisah dalam Kisah Para Rasul.

Paulus memahami betul makna Pentakosta yang sesungguhnya. Di kemudian hari dalam suratnya kepada jemaat Efesus dia merangkum: “Tetapi sekarang di dalam Yesus Kristus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Yesus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan” (Efesus 2:13-14). Orang-orang asing bukan Yahudi yang dahulu terpisah dan diharuskan duduk jauh dari tempat ibadah, kini posisinya sama dengan orang Yahudi. Mereka menjadi satu di dalam Tuhan dan boleh berdoa tanpa ada batasan atau ketentuan yang memisahkan. “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh…” (1 Korintus 12:13)

Pentakosta lebih dari turunnya Roh Kudus. Pentakosta tidak cukup hanya ketika Roh Kudus bermanifestasi dan membuat orang-orang bisa berbicara dalam banyak bahasa. Pentakosta adalah penggenapan seluruh karya keselamatan dalam Yesus Kristus yang diberikan kepada semua orang. Jadi, marilah melalui Hari Pentakosta tahun ini, kita mengingat kembali makna Pentakosta yang sesungguhnya. Ketika Allah meruntuhkan tembok penghalang dan menghancurkan batasan-batasan yang ada. Pentakosta adalah untuk sama-sama memuji Tuhan, untuk sama-sama memberitakan Injil, untuk sama-sama bertumbuh dalam pelayanan, untuk sama-sama melayani satu sama lainnya.

Pentakosta adalah sama-sama. Sama-sama diselamatkan. Sama-sama di dalam Tuhan. Sama-sama menerima kasih Tuhan.

Sumber Gambar : ourjourneywithgod..wordpress.com

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.