Browse By

Pentakosta adalah Hidup Baru di dalam Allah

Meskipun Hari Pentakosta baru muncul dalam Perjanjian Baru tapi bayang-bayangnya sebenarnya telah muncul sejak jaman Musa dalam Perjanjian Lama, yakni Paskah Yahudi. Hari Raya Paskah Yahudi dirayakan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari penjajahan dan kungkungan bangsa Mesir. Paskah ini juga dirayakan untuk memperingati hidup baru di dalam Allah, lepas dari perbudakan dan menempuh perjalanan ke tempat yang baru bersama dengan Allah. Paskah Yahudi inilah yang kemudian menjadi tanda Paskah dalam Perjanjian Baru, di mana Allah melepaskan manusia dari belenggu dosa dan maut dan membawanya ke tempat yang baru, yakni sorga yang kekal.

Pentakosta adalah Hidup Baru

Pentakosta adalah Hidup Baru di dalam Allah

Pentakosta adalah Hidup Baru di dalam Allah

Sama seperti Paskah Yahudi yang menjadi tanda Paskah Hari Kebangkitan Yesus, Pentakosta menjadi tanda selesainya pekerjaan Yesus di dunia. Pentakosta menjadi bukti seluruh janji dan rencana Allah telah tergenapi. Ketika Yesus telah melepaskan kita dari belenggu dosa dan maut lewat kematian-Nya, Roh Kudus membimbing kita untuk selalu tinggal di dalam kasih Allah. Roh Kudus yang membangkitkan tubuh kita (Roma 8:11), Roh Kudus yang membenarkan kita (1 Korintus 6:11), dan Roh Kudus yang menguduskan kita (2 Tesalonika 2:13). Pentakosta juga menjadi hari bersejarah ketika Allah menurunkan Roh-Nya dan diberikan kepada manusia sama seperti janji Yesus. Ini juga yang meyakinkan kita bahwa Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satu.

Pentakosta juga menjadi penanda hidup baru di dalam Allah. Ketika Roh Kudus diturunkan di hari Pentakosta, kita tahu bahwa Allah telah menyatukan kita dalam hubungan yang baru dengan Allah. Dalam Perjanjian Lama, Allah menyampaikan Firman-Nya lewat pengantara mengenai peraturan dan ketentuan yang mesti dilakukan manusia agar dapat berhubungan dengan Allah. Ada peraturan untuk mengingat dan menjalankan 10 perintah Allah, ketentuan dalam makan dan minum, ketentuan dalam hari raya dan ibadat, peraturan dalam mempersembahkan korban, dan lainnya. Peraturan-peraturan ini dibuat untuk memisahkan Allah yang kudus dan manusia yang cemar. Ketentuan ini juga yang menjadi peringatan bagi manusia untuk tidak sembarangan menodai kekudusan Allah. Ini juga yang menjadi pengingat bagi manusia untuk menghormati dan menaati hukum Allah.

Namun ketika Roh Kudus turun, Allah membuka jalan hubungan yang sama sekali baru dengan manusia. Allah memberikan Roh-Nya untuk berkuasa dan tinggal di dalam hati kita dan menguasai seluruh kehidupan kita. Roh Kudus sendirilah yang akan membisikkan kepada kita perintah-perintah Allah dan membantu kita untuk menjalankannya. Roh Kudus yang mengingatkan kita untuk tetap setia dan taat, selalu hormat dan syukur kepada Allah. Kita tidak lagi terpisah dengan Allah. Allah tidak lagi jauh di sana. Sebab Allah kini ada di dalam kita dalam rupa Roh dan kita adalah satu dengan Allah. Dengan Roh Kudus tinggal dalam kita, kita tidak lagi hidup sesuai keinginan kita. Kita hidup sebagai Anak Allah dan sebagai satu bagian dalam Keluarga Allah yang kudus. Pantekosta adalah hidup baru di dalam Allah.

Pentakosta telah berlalu. Namun jangan sampai ingatan kita berlalu. Marilah kita selalu ingat bahwa Pentakosta adalah kristal kasih Allah. Bukti nyata kasih Allah bagi kita. Ya, pentakosta adalah hidup baru di dalam Allah.

Sumber Gambar : www.aogswindon.org.uk

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.