Browse By

Nubuat Keselamatan dalam Kitab Kejadian

Hari Jumat Agung sudah lewat, namun suasananya masih kita rasakan sampai sekarang. Kita bersyukur atas anugerah Allah yang dikerjakan-Nya bagi manusia lewat kematian Yesus Kristus di atas kayu salib. Kematian yang menyedihkan dan tragis, namun juga membawa keselamatan dan hidup yang kekal. Kematian yang mesti dialami oleh Yesus sudah dinubuatkan oleh para nabi-nabi besar dan tertulis dalam perjanjian lama. Tapi tahukah teman-teman kalau sebenarnya kematian Yesus sudah dinubuatkan sejak kitab Kejadian?

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu (ular) dan keturunannya (perempuan); keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

Firman Allah dalam Taman Eden menjadi bayangan akan keselamatan dari Allah yang akan digenapi kelak. Dengan kata lain, nubuatan keselamatan sudah ada sejak kitab Kejadian.

Nubuat Keselamatan Sejak di Taman Eden

Nubuat keselamatan

Nubuat keselamatan

Nubuat keselamatan pertama adalah Kristus akan meremukkan kepala musuh (Kejadian 3:15)

Sepanjang Alkitab, keselamatan ditandai dengan remuknya kepala atau pelipis musuh. Kita bisa melihatnya dalam Bilangan 24:17, tentang nubuatan Bileam yang menyatakan akan bangkit tongkat kerajaan dari Israel yang akan meremukkan pelipis-pelipis Moab. Lalu juga Yael yang memukul patok ke dalam pelipis Sisera dalam Hakim-Hakim 4:21. Ada juga kisah Daud yang mengalahkan Goliat dengan melemparkan batu ke pelipis Goliat (1 Samuel 17:48-49). Juga beberapa ayat dalam Mazmur yang menyatakan Allah akan meremukkan kepala musuh (misalnya dalam Mazmur 68:22 dan Mazmur 74:13-14). Ini artinya Mesias atau Juruselamat akan meremukkan kepala musuh.

Nubuat keselamatan kedua adalah ada darah yang mesti tercurah untuk menebus dosa manusia.

Sekali manusia berbuat dosa melanggar perintah Allah, suara langkah Tuhan dalam taman terdengar begitu menakutkan. Adam dan Hawa pun bersembunyi diantara pohon-pohonan (Kejadian 3:8-9). Namun, Tuhan Allah tetap mengasihi manusia dan memberikan pakaian dari kulit binatang kepada manusia itu menggantikan pakaian dari daun-daunan (Kejadian 3:21). Meskipun tidak tertulis dalam ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa diperlukan darah atau nyawa yang dikorbankan untuk menggantikan dosa manusia. Inilah tanda paling awal mengenai nubuatan keselamatan, di mana darah Yesus harus tercurah untuk penebusan dosa manusia.

Nubuatan keselamatan ketiga adalah keselamatan oleh penderitaan.

Benar, keturunan perempuan akan meremukkan kepala musuh, namun hanya dengan penderitaan–tumitnya akan diremukkan oleh musuh (Kejadian 3:15). Dan benar Yesus mengalami penderitaan luar biasa hingga tumitnya remuk karena dipakukan di kayu salib. Kedua tangannya pun turut dipaku di salib yang kasar. Penderitaan yang luar biasa hebat dialami-Nya, darah mengucur dari luka cambukan, mengucur dari luka di kepala akibat mahkota duri. Hingga akhirnya lambung Yesus ditombak, tidak ada lagi darah yang mengucur keluar. Yesus telah setia dan taat menderita hingga darah penghabisan.

Namun, karya keselamatan Allah tidak sampai di situ saja. Karya keselamatan tidak berakhir dengan kematian, namun kehidupan. Dia bangkit dari kematian pada hari yang ketiga. Kebangkitan-Nya menunjukkan karya Allah dan nubuatan keselamatan tidak pernah gagal, keselamatan dari Allah adalah nyata dan telah digenapi, serta musuh yakni Iblis dan dosa telah ditundukkan oleh Yesus. Kini kita dapat menyaksikan dan menikmati sendiri karya keselamatan tersebut dan menantikan janji Allah akan kehidupan kekal kelak.

Nubuat keselamatan sudah diperdengarkan sejak di Taman Eden. Dan kita dapat melihat bahwa nubuatan keselamatan itu tidak gagal, namun semuanya tergenapi dan terlaksana dalam Yesus Kristus.

Sumber Gambar : bible-reflections.net/image

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.