Tidak ada kematian yang lebih tragis dari kematian di kayu salib. Salib begitu hina, begitu buruk. Hal seperti itu merupakan hukuman bagi penjahat ulung. Kematian seperti itulah yang dialami oleh Yesus. Itu berarti, Tuhan Yesus telah disamakan dengan penjahat ulung.

Padahal Ia disalibkan bukan karena dosa-Nya, karena Ia tidak berbuat dosa dan tipu daya tidak ada dalam mulutnya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalasnya dengan caci maki, dan ketika Ia menderita, Ia tidak mengecam.

Tuhan Yesus pembawa damai dan keselamatan. Di salib-Nya, Ia mendamaikan manusia yang berada dalam lembah dosa dengan Allah yang bersemayam di Sorga. Tuhan Yesus menanggung semua hukuman akibat dosa yang mestinya ditanggung oleh manusia. Dan dengan begitu, Dia bisa menjadi jembatan, menjadi Imam Agung, yang menghubungkan manusia dengan Allah. Allah dan manusia kini bisa bersekutu kembali karena Yesus telah menghancurkan penghalang.

Di minggu sengsara ini, marilah kita makin mendalami kasih Allah bagi kita. Kasih-Nya yang begitu besar dan indah. Kasih yang tidak mengijinkan apapun menghambatnya. Kasih yang mengikat, mengejar teman-teman ke mana pun teman-teman pergi. Kasih yang membersihkan dan menyucikan hati. Kasih yang mengubahkan hidup menjadi baru.

Sungguh indah kasih Yesus. Sungguh ajaib kasih-Nya! Ajaib benar anugerah Tuhan.

Ajaib benar anugerah pembaru hidupku!
‘Ku hilang, buta, bercela; olehnya ‘ku sembuh.Aj

Ketika insaf, ‘ku cemas, sekarang, ‘ku lega!
Syukur, bebanku t’lah lepas berkat anugerah!

Amazing Grace, how sweet the sound,
hat saved a wretch like me.
I once was lost but now am found,
Was blind, but now I see.

sumber gambar : blogspot

Recommended for you