Browse By

Yesus Beserta Saya Selamanya

Sejak berkuliah di Institut Teknologi Bandung, saya harus hidup sendiri. Hidup sendiri berarti mencari makan sendiri, beli keperluan sendiri, belajar sendiri, menonton sendiri. Intinya semuanya dilakukan sendiri. Paling-paling hanya di kampus saya tidak sendiri, karena ada banyak teman di sekitar saya. Apalagi kalau malam datang, kesendirian itu semakin merasuk ke dalam diri saya. Maklumlah, sejak kecil saya selalu berada di dalam lingkungan yang ramai, di antara keluarga saya.

Namun ada hikmah yang saya peroleh dari kesendirian ini. Kesendirian ini mengasah kemandirian dan tanggung jawab saya. Kesendirian ini juga membuat saya semakin sadar kalau saya tidak benar-benar sendiri, ada Tuhan yang selalu beserta saya. Itu saya rasakan dari damai sejahtera yang saya rasakan setiap harinya. Tidak ada rasa takut atau bosan yang saya alami kalau kesendirian itu datang.

Ya memang, Tuhan Yesus selalu berada di dekat kita. Dan Ia juga berharap supaya kita, manusia ciptaan-Nya, juga mau hidup dekat dengan-Nya. Saat masalah mulai datang, kita merasa Tuhan menjauh dari kehidupan kita. Sama sekali tidak! Saya katakan lagi, sama sekali tidak! Tuhan Yesus selalu ada di sekitar kita. Kadang kitalah yang menjauh dari pada-Nya. Yesus selalu memegang tangan kita di tengah aktivitas. Sadar atau tidak sadar, memang Dialah Tuhan yang begitu dekat.

Ketika saya kesendirian yang amat sangat
Yesus berkata, “Aku memegang tanganmu”;
Tuhan Yesus beserta saya dulu, sekarang, dan selamanya,
bahkan di saat saya mulai menjauh dari padanya.

Recommended for you

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.