“Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.”

Ah, langsung saja kebanggaan dan kenangan indah di hatiku menghilang setelah membaca bagian ini. Bagian ini menceritakan mengenai saat bangsaku mulai menjauh dari Tuhan Allah. Bangsaku mulai tidak melakukan perintah-perintah Allah, bangsaku sudah jauh dari Tuhan Allah. Berkat-berkat yang melimpah, ketenangan dan kedamaian yang ada mulai hilang. Peperangan dan kejahatan malah semakin merajalela. Tapi, tetap saja bangsaku tidak menyadarinya. Bangsaku malah semakin jauh dan menjauh dari pada Tuhan. Bangsaku tidak mengingat Tuhan Allah lagi. Hingga saatnya datang, saat Tuhan Allah menghukum kami, Tuhan Allah membiarkan bangsa lain menjajah kami. Kota kami hancur, tidak tersisa. Bahkan kami semua pun diangkut ke dalam pembuangan. Ini adalah saat terburuk dalam sejarah bangsaku. Dengan air mata yang mulai menetes, aku meneruskan membacanyanya.

“Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, … “

Aku sudah tidak tahan lagi, aku menangis dengan kencangnya. Ini adalah saat dimana bangsaku berada dalam titik terbawah, dalam keadaan terburuk. Tuhan Allah sudah meninggalkan kami, kami terbuang, terjajah, hidup dalam penjajahan. Tidak ada Firman Tuhan yang diucapkan lewat perantaraan para nabi. Kami memang sudah jatuh, pada titik yang paling bawah, tidak mungkin lagi kami bangkit. Aku sendiri bahkan sudah tidak tahu siapa orang-orang ini, karena memang tidak diceritakan kembali kembali lagi kepada kami mengenai nenek moyang kami. Tuhan tidak lagi mengingat nama kami. Ya, inilah bangsaku, tidak ada harapan lagi..

Tapi aku melihat ada satu bagian kalimat lagi, yang sebelumnya tidak kubaca:

“…yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.”

Siapakah Dia? Apakah Dia ini adalah penyelamat? Apakah Dia ini yang akan membebaskan bangsaku dari penjajahan? Apakah Dia akan berkuasa dan menjadi raja atas bangsaku? Apakah Dia akan memulihkan kembali kerajaan Israel yang sudah hancur lebur?

Aku tidak tahu, tapi aku mau tahu mengenai ceritanya. Mengenai hidupnya, mengenai ajarannya, dan segalanya tentang Dia. Aku punya keyakinan, bahwa Yesus Kristus, Dia pasti akan membawa perubahan dalam hidupku, hidup keluargaku, dan hidup bangsaku.

 

Disarikan dari: Silsilah Yesus Kristus, Matius 1: 1-16
Sumber Gambar : hidupkatolik.com

Recommended for you